WARTASATU.CO , GARUT – Forum Group Discussion (FGD) penyelamatan mata air gunung Cikuray Kecamatan Cilawu, di hadiri perwakilan Forkopimcam dan perwakilan tokoh dan masyarakat desa sekitar kawasan hutan.
Dalam FGD tersebut membedah persoalan-prsoalan kerusakan kawasan, serta merencanakan langkah-langkah pelestarian.
Acara ini digelar sebagai salah satu upaya konsolidasi meningkatkan peran aktif masyarakat dalam penyelamatan mata air dan kawasan hutan gunung Cikuray, demikian disampaikan Aa Usep Ebit Mulyana dari Konsorsium Penyelamatan Cikuray.
Dikatakan pria yang karib disapa Aa Ebit, peserta diskusi merekomendasikan beberapa hal. Diawali dari memperkuat peran serta masyarakat dalam pelestarian, sampai mendorong kebijakan-kebijakan strategis dalam peningkatan perlindungan dan perubahan fungsi kawasan, Minggu (06/11/2020).
Dari hasil FGD, lanjut dikatakan Ebit, pihak Konsorsium Kecamatan Cilawu akan segera melakukan kajian-kajian lebih lanjut, terutama tentang batas-batas desa, kejelasan batas lahan-lahan perkebunan serta kawasan perum perhutani.
Pada tahap akhir diskusi yang dihadiri oleh angota DPRD Garut perwakilan daerah pemilihan (dapil) 1 Asep Mulayana.
Selaku anggota DPRD yang beralasal dari Dapil 1, Asep Mulayana akan memfasilitasi FGD berikutnya, dengan menghadirkan perum perhutani, kepala desa, kecamatan, serta pihak perkebunan, dalam rangka melaksanakan kerja-kerja DPRD.
“Untuk FGD berikutnya, nanti kita akan memfasilitasi dengan menghadirkan pihak Perhutani, kepala desa, kecamatan, serta pihak perkebunan,” kata Asep Mulyana anggota DPRD Garut.
Terkait beberapa kasus kerusakan kawasan yang muncul dalam FGD, pihak konsorsium akan mengkaji lebih dalam, dan akan menyampaikan kepada pihak pihak yang berwenang, ujar Ebit. (Ra)