WARTASATU.CO , GARUT – Puluhan orang dari masyarakat sekitar pembangunan pabrik milik PT. Pratama Abadi melakukan protes dengan berkumpul didepan pintu masuk proyek pembangunan pabrik yang rencananya dijadikan industri sepatu, Sabtu (05/11/2020).
Bukan masyarakat biasa, rupanya warga yang berkumpul melakukan protes tersebut terdiri dari unsur Karangtaruna, pengurus Bumdes dan karyawan dari Perusahaan itu sendiri.
Kedatangan mereka kesana, rupanya mempertanyakan penutupan pabrik yang sedang dibangun dan penghentian pekerjaan sepihak pada pekerja disana.
Dikatakan salah seorang pengurus Karangtaruna, ia bersama rekannya yang lain mendatangai proyek pembangunan pabrik ini untuk bertemu pihak perusahaan maupun perwakilannya, untuk mempertanyakan alasan penutupan dan menghentikan pekerja disana tanpa pemberitahuan sebelumnya.
“Kita kesini untuk menemui pihak perusahaan maupun perwakilannya. Kita pertanyakan kenapa menutup pekerjaan dan menghentikan para pekerja yang notabene warga sekitar pembangunan pabrik,” ungkapnya.
“Jelas, masyarakat merasa dirugikan dengan dihentikannya secara sepihak. Karena, ada hak masyarakat yang bekerja disana yang hilang dengan penutupan dan penghentian pekerjaan secara sepihak,” kata pengurus Karangtaruna yang enggan disebutkan namanya.
Apalagi kondisi masyarakat saat ini sedang terhimpit kesulitan ekonomi dan mata pencaharian dampak Pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Di lain pihak, pengurus Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang turut dalam aksi tersebut jual ga menuturkan sikap yang sama dengan Karangtaruna.
Dimana, ada masyarakat yang tergabung dalam Bumdes yang bekerja di pembangunan pabrik tersebut yang turut terdampak dengan dihentikan pekerjaannya.
“Kondisi ini membuat kita prihatin. Untuk itu kita kesini untuk mempertanyakan penutupan dan penghentian kerja secara sepihak oleh perusahaan,” kata pengurus Bumdes yang enggan disebutkan namanya.
Lanjut dikatakannya, selama ini pihak Bumdes selalu baik dan kooperatif, serta tidak pernah merasa memiliki persoalan dengan pihak perusahaan.
Bahkan masyarakat desa, baik melalui Bumdes maupun Karangtaruna telah banyak berkontribusi membantu perusahaan mendirikan rencana pabrik, dengan iklim dan suasana yang nyaman dan kondusif bagi perusahaan dan masyarakat.
Sementara itu, nampak perwakilan dari perusahaan yang karib disapa Pak Edi menerima masyarakat yang melakukan protes.
Saat dimintai keterangan alasan ada penutupan dan penghentian kegiatan pada proyek pembangunan pabrik milik perusahaan ia bekerja, Edi enggan memberikan komentar.
Namun hasil dari pertemuan antara Bumdes, Karangtaruna dengan pihak perusahaan terungkap, jika dalam dua sampai tiga hari kedepan pihak pihak perusahaan akan kembali membuka dan melanjutkan kembali pekerjaan pembangunan pabrik yang sempat terhenti, karena ada penutupan.
Diketahui, pembangunan pabrik milik PT. Pratama Abadi ini berlokasi di Jalan Nasional Nagreg-Limbangan, Desa Cijolang Kecamatan Balubur Limbangan Kabupaten Garut. Pembangunan pabrik tersebut, rencananya untuk industri sepatu. (RA)