WARTASATU.CO, GARUT – Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (IMM) Garut gelar aksi kuliah umum di depan kantor Bupati Garut terkait permasalahan sampah dan dampak kerusakan dari galian C (tambang), Senin (14/3/2022).
Ravi Firdaus ketua IMM Garut didampingi Reza Ardiansyah Korlap aksi menilai, kebanyakan kerusakan lahan yang terjadi disebabkan oleh perusahaan tambang yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
Dan adanya penambangan tanpa izin (PETI) yang melakukan proses penambangan secara liar dan tidak ramah lingkungan.
Bahkan, dikatakan Ravi, praktik yang diduga sebagian besar ilegal tidak mengantongi ijin itu kian marak.
“Pada kegiatan usaha itu harus ditunjang dengan dokumen-dokumen izin yang jelas,” ujarnya..
Menurut dia, semakin besar skala kegiatan pertambangan, makin besar pula areal dampak yang ditimbulkan.
“Perubahan lingkungan akibat kegiatan pertambangan dapat bersifat permanen, atau tidak dapat dikembalikan kepada keadaan semula,” katanya.
Menurut dia, tidak sedikit dampak dari penambangan galian C sejumlah jalan umum di Kabupaten Garut yang mengalami kerusakan.
“Adanya armada pengangkut material dari galian C, yang berlalu lalang dengan jumlah muatan melebihi tonase, menjadi penyebab utama rusaknya akses jalan umum di Kabupaten Garut,” terangnya.
“Garut sekarang sedang darurat lingkungan, Kami berharap pemerintah dan aparat penegak hukum tak melakukan pembiaran. Hentikan dan tangkap pengusaha nakal itu, karena jelas-jelas sudah melanggar,” tegas Ravi. (Tadz)