WARTASATU.CO , GARUT – Ribuan umat Islam dari 160 komponen pergerakan yang mengatasnamakan Aksi Bela Al Quran melakukan aksi protes dan mengutuk keras Rasmus Paludan politikus ekstremis sayap kanan Swedia pembakar Al Quran.
Sebelum melakukan aksi simbolis pembakaran bendera Negara Swedia di bundaran Simpang Lima Tarogong, ribuan massa aksi berkumpul di alun alun halaman masjid Agung Garut.
Dari titik kumpul tersebut, mereka longmarch ke bundaran Simpang Lima dan Gedung DPRD Kabupaten Garut.
Selain melakukan aksi pembakaran bendera Swedia, umat yang mengutuk keras Rasmus Paludan inipun melakukan orasi yang berisi kecaman, baik kepada Rasmus Paludan maupun Swedia sebagai negara yang membiarkan orang yang telah dianggap menghina umat Islam dengan melakukan aksi pembakaran Al Quran.
Saat massa aksi melakukan orasi, Wakil Bupati Garut H. Helmi Budiman nampak memberikan support dan menyampaikan bahwa dia pun sebagai umat Islam mengecam aksi dari Rasmus Paludan, Rabu (01/02/2023).
Selain Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Abdul Qohar Al Qudsi Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 nampak diatas mobil orasi untuk menyatakan sikapnya yang mengutuk Rasmus Paludan.
Setelah berorasi di bundaran Simpang Lima, massa aksi kemudian menyampaikan aspirasi ke DPRD Kabupaten Garut atas apa yang dilakukan Rasmus Paludan. Massa aksi minta DPRD dan Pemerintah Kabupaten Garut agar menyampaikan kutukan, kecaman dan aspirasi umat Islam di Garut kepada Presidan dan DPR RI.
Adapun aspirasi yang juga menjadi pernyataan resmi ini berisikan 4 poin, yakni ;
1. Mengutuk keras perbuatan Rasmus Paludan & Edwin Wagensveld yang sudah membakar Al Quran karena itu merupakan perbuatan radikal dan intoleran.
2. Mendesak PBB untuk menyeret pelaku kepada peradilan Internasional.
3. Boikot produk-produk Belanda dan Swedia
4. Meminta pemerintah RI membekukan kedutaan Swedia dan Belanda.