26.2 C
Garut
Sabtu, Juli 27, 2024

Kuota Gas Subsidi 3Kg Garut Ditambah, Indra : Awasi, Jangan Sampai Ada Kecurangan

Jangan Lewatkan

WARTASATU.CO , GARUT – Kelangkaan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram yang beberapa waktu lalu dirasakan sebagian masyarakat Kabupaten Garut menjelang bulan suci Ramadhan, seharusnya sudah tidak terjadi lagi saat ini. Karena, dalam keterangan Hiswana migas menyatakan ada penambahan 116 ribu tabung gas LPG 3Kg dalam rangka Ramadhan.

Dalam keterangan Humas Hiswana Migas tersebut, mengatakan kebutuhan gas selama Ramadan kerap menunjukan kenaikan signifikan hingga dua kali lipat dibanding bulan biasa, sehingga dibutuhkan suntikan pasokan untuk memastikan ketersediaan gas.

Menanggapi sempat adanya kelangkaan Gas LPG 3Kg (Gas Subsidi) tersebut, Indra Kristian Dankoti Pemuda Pancasila Garut mencurigakan adanya penyaluran yang tidak tepat sasaran. Dimana Gas LPG 3Kg (Gas Melon) ini yang seharusnya untuk rakyat miskin, dipergunakan oleh yang tidak berhak, bahkan diduga digunakan juga pada beberapa sektor industri.

Penggunaan Gas Melon yang tidak tepat sasaran tersebut, menurut Dankoti PP MPC Kabupaten Garut, ditengarai diketahui oleh para pengusaha/pelaku distribusi yang tergabung dalam Hiswana Migas.

Untuk itu, Dankoti PP berharap agar Hiswana Migas betul-betul aktif dalam mengawal pertunjukan Gas Melon tersebut agar tepat sasaran dan subsidi dari negara yang melekat pada Gas Melon tersebut pun tidak bocor atau salah peruntukannya.

“Kami selaku Dankoti Ormas Pemuda Pancasila Garut meminta Hiswana Migas agar betul-betul mengawal subsidi dari negara yang melekat pada Gas LPG 3Kg tersebut,” kata Indra Kristian.

Selain sering terjadi kelangkaan, ternyata Gas Melon inipun dikalangan masyarakat harganya jauh lebih tinggi dari apa yang telah ditentukan pemerintah. Tentunya ini mencekik masyarakat miskin, apalagi dalam kondisi Pandemi Covid-19, terang Dankoti PP Garut.

Dankoti PP MPC Garut menduga ada permainan atas kelangkaan dan harga yang jauh dari yang telah ditentukan oleh pemerintah. Untuk itu, pihaknya meminta aparat penegak hukum (APH) maupun satgas gabungan melakukan penelaahan dan penyelidikan atas seringnya kelangkaan dan harga yang tinggi dari Gas Melon tersebut.

Keterangan : Indra Kristian, Dankoti Ormas Pemuda Pancasila MPC Kabupaten Garut.

“Kami mendorong agar APH atau satgas gabungan melakukan penelaahan dan penyelidikan dengan seringnya terjadi kelangkaan gas dan harga yang tinggi hingga kisaran Rp.22 ribu- Rp.25 ribu pertabungnya,” ujar Indra Dankoti PP.

Penambahan kuota yang dilakukan Hiswana Migas bukanlah satu solusi yang meyakinkan jika kedepan tidak akan ada kelangkaan Gas Melon ataupun jaminan stabilitas harga yang sesuai dengan harga anjuran pemerintah.

“Bukan hanya penambahan kuota, yang harus digali adalah akar masalahnya. Jangan sampai ada pangkalan-pangkalan Gas baru yang tidak terdaftar (fiktif), sehingga pangkalan yang selama ini berhubungan langsung dengan masyarakat kekurangan kuota karena bergesernya kuota ke pangkalan yang ga jelas itu,” tegas Indra Dankoti PP MPC Kabupaten Garut, Kamis (15/04/2021).

“Dengan penambahan kuota yang 116 ribu ini harus betul-betul diawasi, kemana saja penyalurannya. Karena saya mendengar masih ada beberapa masyarakat masih kesulitan mencari gas melon dengan harga yang sesuai anjuran pemerintah. Untuk itu saya minta adanya satgas untuk menyelidiki hal ini, dan tentu harus ada yang bertanggung jawab atas hal-hal yang tidak sesuai dengan regulasi, pungkas Indra Dankoti Pemuda Pancasila Garut.

Diketahui, Pemerintah menetapkan harga patokan LPG 3 kilogram (kg), melalui dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 253.K/12/MEM/2020 tentang Harga Patokan Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram.

Dalam diktum kesatu Kepmen tersebut, menyatakan harga patokan LPG 3 kg ditetapkan berdasarkan harga indeks pasar (HIP LPG tabung 3 Kg) yang berlaku pada bulan yang bersangkutan ditambah biaya distribusi dan margin.

“Harga patokan LPG tabung 3 kg sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu ditetapkan dengan formula 103,85 persen HIP elpiji tabung 3 Kg + 50,11 dollar AS per metrik ton (MT) + Rp 1.879,00 per kg,” bunyi diktum kedua.

Mayoritas HET LPG 3 Kg di Pulau Jawa adalah Rp 16.000 untuk setiap isi ulangnya. Sedangkan di luar Jawa lebih beragam, seperti di Sulawesi Selatan misalnya, harga eceran tertinggi isi ulang tabung gas LPG 3 Kg dipatok sebesar Rp 18.500.

Adapun mengenai alur distribusi, yakni LPG 3Kg diisi di SPPBE oleh Pertamina. Selanjutnya LPG dikirim ke agen/penyalur LPG PSO yang selanjutnya didistribusikan ke Sub Penyalur/Pangkalan LPG PSO, selanjutnya disalurkan ke konsumen. (Jajang Ridwan)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Warta Terkini