27.2 C
Garut
Kamis, Oktober 31, 2024

Bupati Garut Dikabarkan Ikut Pilgub Jabar, Pegiat Lingkungan Bicara Limbah dan Sungai Cimanuk

Jangan Lewatkan

WARTASATU.CO , GARUT – Persoalan limbah dari pengolahan industri kulit di Kabupaten Garut yang masuk ke anak sungai Cimanuk dan terus mengalir ke sungai Cimanuk yang melintasi Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, dan Indramayu meskipun telah bertahun-tahun masih belum terurai dengan baik.

Mayoritas limbah pengolahan kulit ini mengalir di sungai Ciwalen dan Cigulampeng sebelum memasuki badan sungai Cimanuk

Bahkan persoalan tersebut seolah dibiarkan begitu saja tanpa penyelesaian yang komprehensif oleh Bupati Garut sebagai ‘pemilik’ wilayah Hulu Sungai Cimanuk.

Hal ini dapat dilihat dari kebijakan Bupati H. Rudy Gunawan yang telah menjabat bupati dari tahun 2014 terhadap pengelolaan dan kelestarian lingkungan yang belum menjadi prioritas utama, termasuk pada pengelolaan sungai, demikian disampaikan Aa Usep Ebit Mulyana pegiat lingkungan dari Konsorsium Penyelamatan Cikuray (KPC).

Keterangan : Sungai Cigulampeng yang bermuara ke Sungai Cimanuk.

Kualitas air sungai ini akan mempengaruhi kualitas kesehatan, kualitas pangan, ketahanan bangsa, selain dari kualitas lingkungan itu sendiri. Yang jika dibiarkan, ditaksir biaya lanjutannya (dampak negatif) akan lebih besar ketimbang biaya operasional penertiban, perawatan maupun revitalisasi, ungkap Usep Ebit Mulyana.

Ebit memaparkan, meskipun telah berganti beberapa Kepala Dinas Lingkungan Hidup, namun nyatanya persoalan limbah yang masuk ke aliran sungai Cimanuk tak kunjung membaik dari persoalan limbah.

Bahkan, belakangan diketahui jika tidak adanya Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut.

Tidak adanya PPLH dan PPNS di Dinas Lingkungan Hidup, seolah menjadi pembenaran jika tidak ada Good Will (itikad baik) bagi penegakan hukum lingkungan, dalam upaya antisipasi dan penindakan terhadap perbuatan-perbuatan oknum yang hendak merusak lingkungan di Kabupaten Garut.

“Jika ada Good Will dari kepala dinas maupun kepala daerah, keterbatasan kuantitas sumberdaya manusia (SDM) masih bisa untuk ditambah, seandainya ada keterbatasan kualitas SDM masih bisa dilatih. Jikapun ada kesulitan anggaran dari APBD Kabupaten, masih ada ABPD Provinsi, APBN atau dana lain seperti CSR,” terang Ebit.

Keterangan : Aa Usep Ebit Mulyana saat hadir di acara peringatan hari bumi.

Karena isu limbah pengolahan kulit yang mengalir melalui sungai Cimanuk ke 3 Kabupaten diluar garut ini bisa menjadi isu nasional. Bahkan saat ini pegiat lingkungan nasional sudah mulai memperbincangkan isu tersebut, ungkap Ebit, Jumat (29/01/2021).

“Tentunya hal ini jangan sampai menjadi sebuah persepsi atau isu kegagalan atas Bupati Garut dalam mengurusi sungai Cimanuk, yang airnya bermanfaat bagi kehidupan jutaan jiwa yang dilintasinya di 3 Kabupaten selain Garut,” imbuh Ebit.

Dikatakan Ebit, apalagi saat ini sudah mulai marak gosip H. Rudy Gunawan Bupati Garut, akan maju pada pemilihan kepala daerah Jawa Barat (Pilkada Jabar). Tentu masih ada waktu bagi H. Rudy Gunawan mulai memperbaiki tata kelola sungai Cimanuk agar bersih dari limbah, dan menjadi legacy (peninggalan) yang baik.

Persoalan limbah yang memasuki aliran sungai di Kabupaten Garut ini tentu akan menjadi sebuah tantangan besar bagi Bupati H. Rudy Gunawan. Karena diwilayah provinsi Jabar yang lingkupnya lebih besar, ada sentra industri di Bandung, Karawang, Purwakarta dan Bekasi yang tantangan dan treatmen terhadap pengelolaan limbahnya pun lebih besar lagi.

Keterangan : Kondisi saat terjadi banjir bandang Sungai Cimanuk Garut tahun 2016.

“Kondisi lingkungan hidup kabupaten garut bisa jadi kunci bagi kemenangan bupati garut dalam perhelatan pilgub, bila dalam waktu dekat bisa ada solusi-solusi dan prestasi dalam pemulihan,” ujar Ebit.

“Soalnya ini akan menjadi modal awal kampanye terkait sumbangsih kabupaten garut terhadap kabupaten lain di jawa barat, misal mempertahankan suplai air untuk kabupaten sumedang, Majalengka, Indramayu dan Tasikmalaya,” pungkas Ebit.

Diketahui, hulu Sungai Cimanuk berada di pegunungan Mandalagiri Garut. Panjang sungai sekitar 180 Kilometer (110 mil).

Saat ini sungai Cimanuk berada dibawah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung yang merupakan bagian unit pelaksana teknik (UPT) pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia. (Ridwan)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Warta Terkini