WARTASATU.CO , GARUT – Di massa Pandemi COVID-19 ini ternyata tidak menghalangi sejumlah masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, baik secara audensi maupun aksi demonstrasi dengan pergerakan massa yang banyak.
Seperti halnya hari ini di Kabupaten Garut, massa yang menamakan diri Forum Petani Garut Menggugat (FPGM) bergerak ke gedung DPRD Garut, untuk menyampaikan aspirasi.
Namun, mereka harus kecewa dengan para wakil rakyat yang ada di gedung DPRD Garut, yang menutup rapat pintu masuk agar mereka bisa bertemu wakil-wakilnya yang telah disumpah dan mendapatkan amanat kepercayaan rakyat yang telah memilihnya.
Dengan tidak diterimanya mereka oleh para anggota dewan yang terhormat, Ayi Suryana seorang koordinator aksi, dalam orasinya lantas menghimbau para peserta aksi yang dari kalangan petani itu, agar tidak lagi memilih para anggota dewan (DPRD) garut yang saat itu tidak menerima aksi mereka dengan baik.
“Hari Ini Tidak di gubris oleh anggota dewan, perwakilan anggota DPRD, engke mah ulah di parilih kang, omat ngabejaan. Engke mah ulah di parilih dewan nu teu narima, karena alesan kondisi Covid jeung lain sebagaina, omat ulah di parilih,” ujar Ayi Suryana dalam bahasa Sunda.
(Nanti jangan pada di pilih kang, jangan dipilih. Nanti jangan pada di pilih dewan yang ga nerima, karena alasan kondisi Covid dan sebagainya, ingat jangan dipilih. Red).
“Mending ka kebon, di bere duitna mah cokot tapi engke na ulah di pilih, tegas Ayi, masih dalam bahasa sunda. ( Mendingan pergi ke kebun, dikasih uangnya ambil, tapi nanti jangan di pilih. Red).
Setelah tidak diakomodir DPRD Garut, massa aksi menyampaikan orasi dan aspirasinya di dinas pertanian Kabupaten Garut. Disana mereka diterima Sekretaris Dinas Pertanian dan Kasi Sarana Dinas Pertanian.
Mendengar tidak diterimanya para petani di Gedung DPRD, Dadang Sudrajat anggota DPRD Garut dari fraksi Demokrat berinisiatif menerima mereka. Terpantau media ini, Dadang menerima para petani di sekretariat DPC Partai Demokrat Garut, Jalan Proklamasi Garut.
Dihubungi melalui aplikasi pesan, Dadang Sudrajat membenarkan jika ia menerima peserta aksi, karena DPRD tidak menerima.
“Betul diterima, di kantor DPC Partai Demokrat, karena DPRD tidak menerima,” singkat Dadang Sudrajat anggota DPRD fraksi Demokrat dapil garut I.
Adapun aspirasi yang disampaikan para petani yang aksi hari ini, yaitu meminta diperjelas mekanisme subsidi pupuk bagi petani secara berkeadilan. Poin kedua, petani menghimbau kepada pemerintah agar membuat regulasi dan distribusi pupuk, agar terkontrol dan sampai kepada petani.
Pada poin ketiga aspirasinya, petani minta, rakyat jangan dijadikan dan diharapkan kepada sistem, dan mekanisme kapitalisme perbankan. Dan yang terakhir, kembalikan dan jadikan petani sebagai penyokong ekonomi nasional. (Ra)