26.2 C
Garut
Sabtu, Juli 27, 2024

Bupati Bandung Himbau Masyarakat Jangan Beli Daging Sapi di Lapak Dadakan

Jangan Lewatkan

WARTASATU.CO , KAB. BANDUNG – “Tetaplah belanja kepada pedagang yang sudah menetap lama, itu dijual di pasar-pasar tradisional yang kiosnya permanen.

Jangan belanja di lapak-lapak dadakan, tiba-tiba subuh ada daging murah ternyata daging babi.”

Demikian himbauan Bupati Bandung H. Dadang M. Naser di Rumah Jabatannya di Soreang, Selasa (12/5/2020).

Dikatakan Bupati Bandung, Kabupaten Bandung telah memiliki MBC (Meat Bussiness Center), atau rumah potong hewan moderen di Baleendah.

”MBC ini biasa mengirimkan stok daging sapi ke Jakarta dan Bandung, juga di pasar-pasar tradisional yang ada di kami,” kata bupati.

Pedagang daging sapi yang memiliki kios permanen di pasar tradisional, membeli daging sapi yang sudah terjamin keasliannya dari MBC tersebut.

Bupati menuturkan, jika para pedagang lama itu tidak akan sembarangan membeli produk murah dari sumber yang tidak jelas.

”Mereka rata-rata sudah menunaikan ibadah haji, mereka tahu hukum Islam, tidak akan mencampuradukkan halal dan haram. Mereka juga tahu, bila terciduk akan repot sendiri,” tutur Dadang M Naser.

Dijelaskan bupati, Unit Pelayanan Teknis (UPT) pasar dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Bandung, secara rutin memeriksa produk-produk yang dijual dengan mengambil sampel dan melakukan pengecekan di laboratorium.

Termasuk yang terindikasi memakai kandungan boraks, seperti tahu, tempe dan mie.

“Saya menginstruksikan jajaran Disperindag agar senantiasa melakukan penertiban untuk para pedagang daging di lapak dadakan,” ungkap bupati.

Saat para pedagang lama melaporkan adanya lapak dadakan yang menjual daging murah, jajaran UPT Pasar Banjaran segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Ia pun mengapresiasi jajaran Polresta Bandung, yang berhasil menggagalkan peredaran daging babi yang disulap menjadi daging sapi, dengan menangkap empat orang penjualnya.

Dirinya menyebutkan, empat orang yang ditangkap itu berasal dari daerah Wonosobo dan Solo.

“Yang tertangkap ini berasal dari Wonosobo dan Solo, daging dari peternakan babi disulap jadi daging sapi dengan menggunakan boraks dan dijual murah, menyusup memakai mobil box.

Kalau dari Lampung, itu Dishub (Dinas Perhubungan) kami sudah biasa menemukan daging celeng. Nah kali ini datangnya dari Solo,” beber Dadang Naser. (TMPG)

 

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Warta Terkini