32.5 C
Garut
Sabtu, Juli 27, 2024

Indonesia Berkabung Gara-Gara Corona, Ade Kaca Monitoring ke Rumah Sakit dan Puskesmas

Jangan Lewatkan

WARTASATU.CO , Jabar – Anggota Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional), sekaligus Anggota Komisi V DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Provinsi Jawa Barat, Ade Kaca SE, merupakan perwakilan dari Dapil Kabupaten Garut.

Sebagai legislator, ia sengaja melakukan kunjungan ke Kabupaten Garut sebagai dapilnya. Kali ini, Ade Kaca datang guna memberikan semangat kepada masyarakat dan Pemkab Garut, terkait wabah yang melanda dunia, yaitu tersebarnya Virus Corona Covid-19.

Virus ini telah menyerang sekaligus menjadi ancaman bagi manusia. Karena faktanya, akibat Covid 19 ribuan orang telah meninggal dunia dan puluhan ribu orang menderita sakit, sehingga harus mendapatkan perawatan intensif.

Ternyata, virus ini bukan hanya mengancam jiwa seseorang, melainkan telah memporakporandakan perekonomian masyarakat. Kekhawatiran yang dialami manusia di seluruh negara, mengharuskan ada upaya konkrit guna melakukan pencegahan guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan berbagai upaya seperti meliburkan sekolah dari semua tingkatan, membatasi kerja ASN dan swasta, melarang ada perkumpulan maupun aktifitas yang bisa mendatangkan banyak orang.

Bahkan, karena adanya Virus Corona ini sejumlah negara membatasi aktifitas peribadatan seperti membatasi ibadah ke Masjid, Vihara, Gereja, Kelenteng dan lainnnya.

Pemerintah Republik Indonesia pun memerintahkan kepada semua jajaran pemerintah dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga ke RT dan RW untuk memerangi Virus Corona dan melakukan penyemprotan disinfektan hampir di seluruh tempat.

Kendati Kabupaten Garut tidak masuk pada wilayah zona merah, namun pemerintah melakukan antisipasi dengan melakukan banyak hal, diantaranya sosialisasi kepada semua elemen masyarakat tentang upaya penangkalan terhadap Virus Corona.

Anggota DPRD Provinsi Jabar melakukan kunjungan ke berbagai lokasi seperti Rumah Sakit Umum dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Semuanya melakukan monitoring kasus Virus Corona di masing-masing daerah pemilihannya.

Selama melakukan monitoring Ade Kaca mengaku menemukan antrian panjang yang terjadi di RSUD dr. Slamet Garut. Melihat kondisi tersebut, mantan Anggota DPRD Kabupaten Garut periode 2009-2014 inipun angkat bicara.

“Antrian panjang di RSUD dr Slamet tidak sesuai dengan anjuran gubernur dan Presiden RI, yaitusurat edaran untuk menghindari kerumunan orang banyak. Kalau di RS kerap terjadi kerumunan dan antrian, maka secepatnya harus dilakukan pembenahan. Karena penyebab terkontaminasi virus lebih banyak disebabkan dari kerumunan,” ujar Ade Kaca.

Hal itu berbeda dengan kondisi yang dilihat Ade Kaca di Puskesmas Haurpanggung. Menurutnya, petugas Puskesmas sudah melakukan antisipasi adanya penyebaran virus corona dengan melakukan pengecekan suhu tubuh.

“Puskesmas ini lokasinya sangat berdekatan dengan Terminal Bis serta pemukiman warga. Alhamdulillah petugas disana sigap melakukan pengecekan,” terangnya.

Ade Kaca mengaku selama melaksanakan kegiatan monitoring ke Garut ia mendapatkan keluhan terkait kurangnya APD (Alat Pelindung Diri) bagi tenaga medis. Untuk itu, Ade meminta Pemkab Garut Garut dan Pemrov Jabar segera memberikan bantuan APD untuk tenaga medis.

“APD sangat penting dalam melindungi tenaga medis yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan, namun di lapangan masih banyak kekurangan APD,” katanya.

Ade Kaca menegaskan, hasil monitoring yang ia lakukan akan dibahas di DPRD Provinsi Jawa Barat, termasuk dalam mengantisipasi kebutuhan di bidang kesehatan. “Kita akan mendesak Pemprov Jabar untuk segera menyuplai APD ke seluruh RS dan Puskesmas,” terangnya.

Sementara itu, salah seorang warga Garut, Mohammad Ikhsan mengatakan, semua pihak harus bersama-sama mencegah keberadaan Virus Corona. Bukan hanya melakukan kunjungan, namun semua pejabat harus dengan sukarela membantu warga yang membutuhkan.

“Kami harap semua legislator di DPRD Garut dan Provinsi Jabar bahkan DPR RI untuk memikirkan kondisi masyarakat berpenghasilan rendah. Karena, dengan adanya virus ini bukan hanya menganggu kesehatan lahir, namun juga kesehatan batin. Banyak orang yang mulai khawatir dan bingung mencari uang dan kebutuhan sehari-hari. Pun demikian pejabat lainnya seperti ASN dan dermawan” katanya.

Jubir RI Informasikan Korban Meninggal Dunia Bertambah 64 Orang

Sementara itu, juru bicara pemerintah Achmad Yurianto saat konferensi pers di Jakarta yang disiarkan langsung, Minggu (22/03/2020 mengatakan, jumlah pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) kembali bertambah pada hari Minggu, 22 Maret 2020.

Jumlah pasien positif corona bertambah 64 orang, sehingga total pasien corona menjadi 514 orang yang dinyatakan positif terjangkit virus tersebut. Sedangkan jumlah korban meninggal dunia dan sembuh juga bertambah.

“Korban meninggal bertambah menjadi 10 orang dan total mencapai 48 orang. Sedangkan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh juga bertambah 9 orang menjadi 29 orang. Ada penambahan kasus baru sebanyak 64 orang. Sehingga total kasus adalah orang 514 orang,” ucap Achmad Yurianto. (Aa)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Warta Terkini