WARTASATU.CO , GARUT – Sebagai strategi pencegahan perilaku berisiko pada masyarakat tingkat bawah terkait penyalahgunaan NAPZA, pemerintah Kelurahan Kota Wetan Kecamatan Garut Kota gelar sosialisasi dampak Narkoba dan penanggulangannya bertempat di Aula Kelurahan Kota Wetan, Selasa (12/4/2022).
Acara tersebut dihadiri oleh para ketua RW, tokoh masyarakat, kader PKK/Posyandu dengan narasumber dari BNN, GANNA (Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amarths), Kasi Tantrib dan Polsek Garut Kota,
Galih Mawariz lurah Kota Wetan mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati.
“Kita bisa berbuat dalam upaya pencegahan terhadap narkotika, karena pada prinsipnya kami lebih baik mencegah ketimbang mengobati,” ungkapnya.
Dikatakan Galih, acara ini juga digelar sebagai wujud implementasi dalam rangka turut mendorong program pemerintah.
“Didalam Inpres Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN). Pencegahan mulai dari bawah, kami berharap wilayah kota wetan bebas dari Narkoba,” ujarnya.
Sementara itu Iwan Wahyudi Kasie pencegahan dan pemberdayaan masyarakat (P2M) BNN Garut membenarkan bahwa upaya pencegahan mulai dari tingkat bawah.
“Kami diundang oleh lurah Kota Wetan untuk memberikan penyuluhan. Kami berharap program P4GN ini dapat dipahami sampai ketingkat masyarakat bawah RT, RW,” katanya.
Karena, lanjut Iwan menjelaskan, kita mementingkan untuk mengawasi dan mewaspadai peredaran gelap narkoba ketingkat bawah.
“Program P4GN tersebut program pemerintah untuk mengantisipasi, karena peredaran gelap narkoba di negara kita sangat mengkuatirkan terutama dikalangan kaum remaja dan pemuda,” ujarnya.
“Yang menjadi harapan, negara kita lebih baik. Kalau kaum remaja/muda sudah rusak,bagaimana nantinya negara kita,” imbuh Iwan.
Iwan menuturkan, saat ini BNN sedang menggarap 3 pilot project desa Bersinar (Bersih Tanpa Narkoba) yakni, yang pertama Kelurahan Sukamentri, kedua Desa Jayaraga dan ketiga Desa Pangauban Cisurupan. (Tadz)