WARTASTU.CO, GARUT – Sebagai bentuk upaya pencegahan dan bentuk pemberian kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi mantan pecandu dan mantan pengedar narkoba.
Kelompok hidroponik Kelurahan Ciwalen bekerjasama dengan BNN Provinsi Jabar dan Balai Latihan Kerja Lembang gelar pelatihan berbasis kompetensi mobile training unit (MTU) “Kejuruan pembudidayaan Hidroponik Sayuran” di Sekretariat PKK Kelurahan Ciwalen Kecamatan Garut Kota, Senin (07/12/2020).
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama bagi mantan pemakai dan pengedar Narkoba,” kata Jujun Junaedi ketua kelompok hidroponik sayuran Kelurahan Ciwalen.
Selain itu katanya, insya Alloh mereka (mantan pemakai- red) jadi punya skill didalam terjun ke masyarakat terlebih buat dirinya.
“Kadangkala masyarakat kurang respek terhadap para mantan pemakai maupun pengedar narkoba, meskipun mereka sudah berhenti,” ujarnya.
Jujun menjelaskan dalam kegiatan pelatihan tersebut sengaja menggandeng kader PKK, dengan tujuan untuk mempermudah didalam mensosialisasikan ke masyarakat lebih luas.
“Pelibatan kader untuk aktif dalam program aktivity dengan para penyalahguna narkoba sebagai cara untuk mengikis stigma dan diskriminasi. Karena, adanya stigma dan diskriminasi terjadi disebabkan ketidaktahuan masyarakat terkait penyalahgunaan narkoba,” ungkapnya.
Dan terkait masalah kecanduan, lanjut Jujun, yang sudah disepakati oleh WHO bahwa kecanduan adalah sebuah penyakit, yaitu penyakit otak dan penyakit kambuhan jadi peran serta masyarakat sangat perlu aktif menanggulangi masalah narkoba dan kecanduan.
Karena, mau tidak mau masyarakat akan tetap terdampak oleh orang yang bermasalah dengan kecanduan baik masalah kriminal, masalah sosial dan masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat kecanduan narkoba.
Cecep Nurdiansah SE Lurah Ciwalen mengatakan, peran masyarakat sangat menentukan bangsa Indonesia bersih dari penyalahgunaan narkoba, dan salah satu pola pencegahannya adalah melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat.
“Pelatihan ini sangat bagus sekali semoga Ilmu yang diperoleh dapat diharapkan berguna bagi peserta yang mengikutinya, yang pada nantinya para peserta jadi mandiri dan siap menjadi agen perubahan,” katanya.
“Harapannya setelah pelatihan, peserta dapat mandiri dengan ilmu yang telah didapat, salah satunya dengan mendirikan usaha sendiri. Dan kami akan lakukan monitoring setelah mereka selesai mengikuti pelatihan,” imbuhnya. (Tadz)