WARTASATU.CO , GARUT – Setelah pemberitaan sebelumnya yang menyatakan ada persoalan antara Pihak Perusahaan pengelola Pembangkit Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Cikaengan Peundeuy dengan masyarakat pada Irigasi Citisuk, melalui Roni Humas Perusahaan memberikan klarifikasi sebagai hak jawab kepada media ini.
Melalui rilis yang dikirim via aplikasi pesan, Roni mengatakan, terkait sedimentasi (hambatan) yang menutupi saluran Citisuk sebagaimana tuntutan masyarakat sudah clear, dengan adanya kesepakatan antara pihak perusahaan dengan masyarakat.
Pengerjaan Normalisasi Aliran Citisuk
“Untuk normalisasi aliran Citisuk yang sebelumnya terdapat sedimentasi (hambatan), Alhamdulillah telah ada kesepakatan dan di kerjakan hari Sabtu,” ujarnya.
Roni juga menerangkan bahwa dilapangan tetap kondusif dengan komunikasi yang dijalin antara pihak masyarakat, pemerintahan setempat dengan pihak perusahaan.
“Alhamdulillah aman kondusif, serta menerima keputusan dari dua belah pihak,” ungkap Roni, Jumat (14/10/2022).
Untuk Kebutuhan Masyarakat, Perusahaan Akan Alirkan Air Dari Water Way
Pihak Perusahaan dan pihak masyarakat pengguna air yang menggunakan aliran dari saluran Citisuk menggunakan solusi dengan pengalihan air dari Water Way yang dimiliki pihak perusahaan.
Bahkan jelas Roni, pengaliran yang bersumber dari Water Way tersebut tidak dibatasi, sehingga semua masyarakat yang membutuhkan air diharapkan dapat terlayani kebutuhannya.
Dengan kesepakatan yang terjalin ini, Roni selaku pihak perusahaan mengucapkan terima kasih kepada tokoh masyarakat, pemerintahan dan semua pihak.
“Terima kasih kepada semua pihak,” ucap Roni.
Roni juga berharap agar komunikasi antara masyarakat dan pihak perusahaan dapat tetap terjalin dengan baik demi kondusifitas. Pasalnya, imbuh Roni, PLTMH ini adalah proyek listrik nasional yang masuk kedalam kategori energi baru dan terbarukan (EBT) yang besar manfaatnya.
Diketahui, saat ini negara negara didunia melirik energy semacam PLTMH ini. Selain relatif ramah lingkungan bila dibandingkan dengan energy yang bersumber dari dalam kandungan perut bumi, energy dari PLTMH ini juga menjadi investasi yang berkembang di negara-negara maju.
PLTMH Energi Ramah Lingkungan, Wujudkan Net Zerro Emission di Tahun 2060
Sebelumnya, dikutif dari IDX, Pada tanggal 20 Juli 2022 yang lalu PT PLN mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Cikaengan di Daerah Aliran Sungai Cikaengan, Desa Peundeuy, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut.
Pembangkit listrik ramah lingkungan ini berkapasitas 3×1,7 MW dan dapat melistriki 4.816 rumah tangga dengan daya 900 Volt Ampere (VA).
Saat peresmian PLTMH tersebut, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha menjelaskan, pihaknya berkomitmen menghadirkan energi bersih bagi masyarakat demi mewujudkan Net Zero Emission pada tahun 2060 mendatang dengan menambah porsi pembangkit EBT di Indonesia.
Nantinya, lanjut Agung Nugraha, PLTMH Cikaengan dapat melistriki 4.816 rumah tangga dengan daya 900 Volt Ampere (VA). PLTM tersebut juga meningkatkan presentasi bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dan rasio elektrifikasi di Jawa Barat khususnya Tasikmalaya.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat concern terkait pemanfaatan EBT sebagai pilihan penyediaan tenaga listrik di Jawa Barat. Saat ini persentase EBT dalam sistem kelistrikan PLN di Jawa Barat adalah 38,12% di atas target rata-rata nasional. Sementara rasio elektrifikasi di Jawa Barat sampai saat ini adalah sebesar 99,74 persen,” ungkapnya. (Ridwan)