WARTASATU.CO , GARUT – Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif melalui Direktorat infrasturtur ekonomi kreatif berkolaborasi dengan Ferdiansyah anggota DPR-RI dari fraksi Golkar dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, menggelar forum diskusi pemanfaatan infrastruktur digital bagi pelaku kreatif subsektor fesyen di Kabupaten Garut.
Acara berlangsung di Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Tarogong Kaler Kabupaten Garut, Jum’at (25/2/2022).
Hariyanto dari Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif menjelaskan, forum diskusi ini merupakan salah satu implementasi strategi pengembangan kabupaten/kota kreatif Indonesia.
“Sebagaimana diketahui, Garut sebenarnya sudah masuk bagian ekosistem kabupaten/kreatif Indonesia,” katanya.
Pada tahun 2018, lanjut dia, sudah menyepakati dan sudah uji petik penilaian mandiri kabupaten/kota kreatif, ada beberap sub sektor yang kuat di Kabupaten Garut, diantaranya sektor fesyen, Griya, yang pasti kuliner dan seni pertunjukan. Saat itu yang mengemuka dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang ada.
“Sudah menjadi kewajiban khususnya kami kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif, karena kami yang mengawal program itu berkewajiban untuk mendiminisasi, mengaktifisasi kegiatan-kegiatan yang mendorong pengembangan ekonomi krearif di lokasi kabupaten/kota yang ada, ini salah satu kegiatan forum diskusi,” ujarnya.
“Tentu ada beberapa strategi lain, misalnya dalam waktu dekat nanti insyaallah telah terprogram. Pak mentri insyaallah akan hadir disini, kegiatannya workshop peningkatan inovasi dan kewirausahaan,” imbuhnya.
Sasarannya apa, Hariyanto menjelaskan, tentu para ekonomi kreatif. Karena, sasaran kami seluruh ekonomi kreatif baik sebagai individu, komunitas, lembaga adat, termasuk yang didorong oleh pemerintah setempat.
“Jadi semua pihak baik pelaku usaha kecil menengah termasuk juga pelaku-pelaku usaha sektor lainnya. Mudah-mudah melalui kegiatan ini semakin memotivasi, sekarang yang hadir pesertanya 120 orang,” jelasnya.
Nantinya, dikatakan dia, mereka akan masuk database dan masuk dalam konten web kata kreatif Indonesia dan melengkapi profiling dari Kabupaten Garut.
Sampai saat ini pengembangan kabupaten/kota ekonomi kreatif Indonsia dari 514 kabupaten/kota, sudah 64 yang menyepakati subsektor unggulannya termasuk Garut.
“64 tersebut artinya sudah mengikuti uji petik penilaian mandiri kabupaten/kota ekonomi kreatif,” terangnya.
“Ini program sejak 2016, 21 diantaranya sudah menetapkan penetapan dari negara melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, SK penetapan termasuk endorsment itu dari pak mentri,” ujarnya.
“Garut belum masuk yang 21. Makanya kami tadi komitmen dengan pak Kadis (Kepala Dinas) harus ada akselarasi dan upaya bersama, sehingga Garut pada saat nanti mudah-mudahan Tahun 2022 Garut masuk,” pungkas Hariyanto. (Tadz)