22.5 C
Garut
Senin, Mei 13, 2024

Pantau PTM di 5 Sekolah, Wakil Bupati Garut : Anak-Anak Antusias Menikmati Uji Coba Pembelajaran

Jangan Lewatkan

WARTASATU.GARUT – Untuk memastikan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berjalan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur), Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman didampingi Kadisdik Garut H.Totong memantau langsung pelaksanaan PTM di lima sekolah, yakni : SDIT Persis Tarogong, SDN Regol 13, SDN Pakuwon, SDN Pataruman, dan SMPN 1 Cilawu.

Pada kesempatan itu, dari pantauan media, Wabup menyimak secara detail protokol kesehatan, mulai dari proses antar jemput siswa, prosedur datang di sekolah, proses pembelajaran, hingga tempat duduk siswa.

Wabup mengatakan, keseluruhan sekolah yang dikunjunginya telah menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, meskipun telah melakukan uji coba tatap muka akan tetapi kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan secara online dan offline.

“Hasilnya, keseluruhan sekolah telah patuh terhadap protokol kesehatan. Uji coba pembelajaran tatap muka ini sebenarnya untuk mempersiapkan tahun ajaran baru, maka ada uji coba dulu, uji coba tatap muka walaupun tetap bukan hanya tatap muka pelajaran kita tetap online dan offline,” kata Wabup, Senin (19/04/2021).

Ia menuturkan, pada tahun ajaran baru nanti semua guru dipastikan telah divaksinasi Covid-19, mengingat saat ini baru 60% guru di Kabupaten Garut yang telah divaksinasi.

“Pada saat tahun ajaran baru harus dipastikan  semua guru sudah divaksin, makanya sekarang sambil bertahap guru-guru dilakukan vaksin. Menurut laporan dari Dinas Kesehatan baru 60% guru yang sudah divaksin. Oleh karena itu kepada guru – guru agar pro aktif mendaftar agar segera divaksin,” ujarnya.

Sambung dr. Helmi, anak-anak sekolah merasa senang bisa kembali belajar di sekolah.Meski demikian, jam pelajaran sekolah hanya berdurasi 3 jam dan tidak ada istirahat.

“Untuk jam pembelajaran di uji coba ini hanya 2,5 jam sampai 3 jam dan tidak ada istirahat. Sampai tahun ajaran baru uji coba berjalan lancar dan dapat dukungan dari anak-anak. Anak anak menyampaikan rasa senang bisa sekolah kembali,” kata dr. Helmi.

Pada masa uji coba ini, para siswa tidak memakai seragam resmi. Wabup menerangkan bahwa pihaknya tidak ingin membebani orang tua karena dikhawatirkan terdapat seragam yang sudah tidak cukup ukurannya untuk dipakai.

“Dalam masa uji coba pembelajaran tatap muka sengaja siswa tidak memakai seragam resmi dikarenakan kita tidak ingin membebani para orang tua murid, mungkin dari sekian banyak siswa ada seragamnya yang sudah tidak muat dikarenakan anak-anak kurang beraktivitas,” ujarnya

Wabup menegaskan, tidak ada penolakan baik dari orang tua siswa maupun anak-anak.  Bahkan anak-anak sekolah menyambut antusias uji coba yang dilakukan oleh pihak sekolah.

“Sampai saat ini tidak ada penolakan dari orang tua siswa, anak anak sangat antusias menikmati proses uji coba pembelajaran ini,” pungkasnya. (Tadz)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Warta Terkini