27.7 C
Garut
Jumat, Oktober 25, 2024

Disdik Garut Tebar Spanduk Gerakan Ayo Sekolah, Legislator DPRD : Jangan Bikin Galau Orang Tua Murid

Jangan Lewatkan

WARTASATU.CO , GARUT – Untuk melaksanakan proses belajar secara tatap muka yang direncanakan setelah lebaran oleh Dinas Pendidikan (Disdik) melalui media menyatakan, akan memberikan ke leluasaan kepada orang tua murid untuk memilih mau tatap muka atau daring.

Pernyataan seperti itu kalau ditangkap oleh masyarakat di pedesaan akan membingungkan dan membuat galau, gimana kalau semua ingin tatap muka, kan kelas bisa penuh, kata Deden Sopian Legislator DPRD Garut.

“Saya ingin menyarankan agar pemerintah hadir dalam kegalauan masyarakat, tidak memberikan pilihan yang bikin bingung. Yang harus dipikirkan dan dicari solusi yaitu strategi seperti apa yang bisa menjadikan pembelajaran tatap muka tidak menjadi kluster baru Covid-19,” ucap pria yang karib disapa Kang Deden.

Lanjut ketua Fraksi Golkar DPRD Garut, Disdik sudah menyebar spanduk gerakan Ayo masuk Sekolah di setiap penjuru, artinya mengajak semua anak didik untuk masuk sekolah, kalau dilempar lagi kepada keputusan orang tua murid ya akan bingung,

“Cobalah pemda dalam hal ini dinas pendidikan jangan main lempar tergantung sekolah, ini penting, kita harus seragam. Jangan sampai disatu kecamatan ada yang siap ada yang tidak, dan itu di biarkan. Bisa kacau kalau begitu, tidak sesuai dengan spanduk ajakan Ayo Sekolah,” tegas anggota DPRD yang berasal dari Daerah pemilihan 2 Garut.

“Dalam pelaksanaannya saya sarankan bertahap, misal diawali dulu dengan kehadiran 25 % terus berangsur sambil di pantau perkembangannya akan dampak covid 19. Apabila sudah dirasa aman bisa bertahap sampai 50 perse,nbahkan 100 persen,” imbuhnya, Sabtu (03/04/2021).

Keterangan : H. Deden Sopian S.HI, anggota dan ketua DPRD Kabupaten Garut.

Kang Deden menyarankan, sebaiknya Disdik meniru sistim yang sudah biasa dilakukan oleh satgas yang diterapkan dalam kegiatan acara, baik di pemerintahan maupun pertemuan dan hajatan dimasyarakat.

“Terapkan cara kapasitas, semisal dari 25 persen terus 50 persen dan akhirnya berdasar situasi. Ini saja tiru untuk di terapkan di sekolah dalam kehadiran murid,” ujar legislator DPRD Garut.

“Misalnya Perkelas bisa 10 -15 orang dulu, kan yang kita harapkan murid bisa bersosialisasi dan itu penting bagi perkembangan membangun rasa sosial anak, walau dalam sebulan hanya 5 kali bertemu itu sudah bisa membayar kerinduan bersekolah,” jelasnya.

“Belajar kan tidak melulu ngisi otak dengan pelajaran teks book, tapi sebagai mahluk sosial perlu ngisi hati dan perasaan. Ilmu itu tidak hanya di dalam buku tapi alam di sekeliling kita pun bisa di jadikan ilmu, juga penting nya ada sentuhan kasih sayang dari Guru,” beber Kang Deden.

Selain memikirkan sistim yang baik dan benar, sekolah juga diharapkan bisa memenuhi fasilitas 5 M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi), dan harus dibantu oleh pemda.

“Pokoknya pemerintah harus hadir dalam kegalauan rakyat, karena rakyat yang selama ini meng gaji nya,” tegas Deden Sopian SH.I anggota DPRD yang juga ketua Fraksi Golkar. (Ridwan Arief)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Warta Terkini