WARTASATU.CO , GARUT – Rencana pengadaan mobil dinas untuk operasional pimpinan DPRD Garut yang mendapatkan sejumlah kritik dari masyarakat, hari ini masuk dalam pandangan Bupati Rudy Gunawan dalam Rapat Paripurna dengan DPRD Kabupaten Garut, Rabu (30/09/2020).
Tanggapan bupati atas rencana pengadaan kendaraan operasional pimpinan DPRD Garut ini, beredar dalam berbagai grup di media sosial.
Dalam tayangan itu, Bupati Rudy Gunawan menyatakan, mobil dinas 4×4 yang direncanakan untuk pimpinan DPRD Garut ini suatu penghargaan. Karena, forum komunikasi pimpinan daerah telah memakai kendaraan 4×4.
Lanjut dikatakan Bupati, hal itu sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Itu berasal dari dana efisiensi yang dihasilkan dari adanya alokasi anggaran yang dapat dipergunakan sesuai ketentuan dan perundang-undangan.
Tapi, sambung Bupati Rudy, selanjutnya ia menyerahkan kepada rapat paripurna terkait yang berhubungan dengan pengadaan kendaraan operasional pimpinan DPRD dalam rangka menunjang kinerja pimpinan DPRD.
Sementara itu, Rawink Rantik seorang pemerhati kebijakan publik menyatakan, rencana pengadaan kendaraan operasional pimpinan DPRD Garut ini tidak sesuai dengan rasa prihatin masyarakat, yang saat ini sedang dalam kondisi sulit menghadapi Pandemi COVID-19.
Dikatakan Rawink, sungguh malang nasib masyarakat Kabupaten Garut, sejak dilanda pandemi COVID-19 yang tak kunjung mereda, ancaman kemiskinan pun menerpa di depan mata.
Bahkan, Gugus tugas penanganan COVID-19 pun seolah kewalahan, dengan bergelimpangannya kasus positif COVID-19, yang tak tanggung-tanggung berujung kematian.
Sampai hari ini pemerintah daerah beserta forkopimda dibantu oleh relawan telah bahu membahu turun kelapangan, guna mensosialisasikan bahaya COVID-19, serta menghimbau masyarakat agar menjaga protokol kesehatan, ujar Rawink.
Bahkan, beberapa tempat di Kabupaten Garut ditetapkan sebagai zona merah dan sekaligus isolasi mandiri diterapkan bagi warganya, untuk menghambat laju penularan virus yang sangat ganas ini, ungkap Rawink Rantik.
Akan tetapi, ditengah perjuangan masyarakat dan berjatuhannya korban Virus COVID-19, muncul pengkhianatan atas rasa kemanusiaan yang jauh dari empati dan simpati, malah pejabat daerah sibuk dengan rencana pembelian mobil mewah, yang berkedok untuk menunjang kinerja, terang Rawink.
“Ini pengkhianatan terhadap rasa kemanusiaan yang dilakukan pejabat legislatif garut, bukan sibuk memikirkan bagaimana rakyat bertahan di tengah situasi dan kondisi yang serba membingungkan, malah memikirkan kendaraan terbaru.
Sementara kendaraan dinas yang ada pun masih tergolong baru dan model teranyar,” kata Rawing seorang aktivis garut.
“Kita semua tahu, bahwa tahun ini anggaran APBD di efisiensi untuk penangananCOVID-19. Eefisiensi anggaran itu kan untuk BTT penanganan virus dari pencegahan sampai pemulihan ekonominya.
Lantas apakah corona sudah tidak ada? Ataukah sudah pulih ekonomi masyarakat kita dari dampak Pandemi COVID-19,” beber Rawink dengan sejumlah tanya.
“Ko berani berani dan seolah tak punya rasa empati keprihatinan rakyat, mereka mau jingkrak-jingkrak diatas penderitaan rakyat,? saya muak dengan semua dagelan ini,” tegas Rawing dengan nada marahnya.
“Bahkan, saya juga dapat informasi bahwa mayoritas anggota DPRD Garut pun tidak tahu kalau pimpinan DPRD Garut mau ganti mobil, ini kan lucu,” sambung Rawink dengan nada sinis.
Jika hal ini terjadi (pengadaan terlaksana-red), masyarakat garut semua harus tahu dari mana anggaran itu berasal. Jika dari efisiensi anggaran, asumsinya berarti sama dengan dari BTT COVID-19.
“Saya mewakili masyarakat garut yang merasa terkhianati dan tercederai rasa keadilannya, dengan akan melaporkan dagelan ini ke APH,” pungkas Rawink tak henti-hentinya meluapkan kekesalan. (Ra)