WARTASATU.CO , GARUT – Kasus Dugaan kerugian negara pada pembangunan Sarana Olahraga (SOR) di komplek Ciateul Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut, yang pada tahun 2017 ada temuan dalam LHP BPK senilai lebih kurang Rp. 1 Milar, dan ditangani pemeriksaannya oleh Polres Garut. Kini memasuki babak baru dalam proses penegakkan hukumnya.
Setelah Polres Garut melimpahkan berkas pemeriksaan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut, hari ini Kejari Garut menetapkan dua tersangka dari pegawai pemkab garut selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen pada pembangunan Sarana Olahraga tersebut.
Kedua tersangka dugaan tindak pidana korupsi pasal 2 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor), dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara, yakni berinisial K, yang merupakan PNS kepala dinas pemuda dan olahraga (Kadispora), dan seorang staff nya yang menjabat kepala bidang (Kabid) Kemitraan Sarana dan Prasarana yang berinisial YK, demikian disampaikan Sugeng Hariadi SH MH saat di wawancarai sejumlah media di kantor Kejari Garut. Kamis, (09/07/2020).
Dengan menggunakan rompi tahanan berwarna merah muda (Pink) dan tangan di borgol, kemudian kedua tersangka dugaan tipikor pada kasus SOR ini masuk kedalam mobil tahanan, yang selanjutnya di titipkan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Garut untuk 20 hari kedepan.
Selain dua tersangka dari pihak PNS Pemkab Garut, Kejari juga menetapkan dua tersangka lainnya dari pihak swasta sebagai rekanan pelaksana pada kegiatan pembangunan Sarana Olahraga (SOR) Ciateul Garut.
Diketahui, sebelumnya Kadis Pemuda dan Olahraga yang berinisial K juga sampai saat ini sedang berproses di ranah hukum tingkat kasasi yang di ajukan Kejari Garut, terkait dugaan pelanggaran Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pada pembangunan komplek Bumi Perkemahan (Buper) di kaki Gunung Guntur Garut. (Ra)
Saksikan juga Youtube WARTASATU Channel :