WARTASATU.CO, GARUT – Anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Provinsi Jabar asal Dapil Kabupaten Garut meradang. Pasalnya, lemahnya fungsi koordinasi yang dilakukan Pemkab Garut terkait mewabahnya Corona Virus Disease atau Covid-19.
Hal ini ditegaskan politisi dari PAN (Partai Amanat Nasional) DPD Kabupaten Garut setelah jenazah yang diduga terpapar Covid-19 dari RS Mayapada Tanggerang ke Kampung Cidahon, Desa Jatimulya, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut.
“Ini pukulan bagi kami dan lemahnya fungsi koordinasi. Saya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Namun kali ini bukan saatnya saling menyalahkan, tetapi ada hal yang penting yang harus dilakukan Pemda Garut yaitu penanganan pencegahan terhadap keluarga pasien yang membawa pulang jenazah tersebut,” ujar Ade Kaca.
Selain keluarga pasien, Ade Kaca juga penanganan juga harus dilakukan terhadap siapa saja yang melakukan kontak dengan jenazah. Harus ada pemeriksaan yang menyeluruh dengan cepat dan tepat.
“Jangan sampai orang orang yang melakukan kontak langsung dibiarkan berkeliaran melakukan aktivitas. Yang harus dilakukan oleh Pemda Garut adalah melakukan isolasi, dimana keluarga pasien tinggal.
Berikutnya tim penangan Covid 19 Kabupaten Garut harus melakukan rapid test di Kecamatan Pameungpeuk, khususnya di kampung tempat keluarga korban tinggal,” ujarnya.
Hal itu, sambung Ade Kaca, harus dilakukan untuk memberikan jaminan dan kepastian bagi keluarga korban meninggal tidak terpapar Covid-19 dan memberikan jaminan rasa aman bagi warga masyarakat di Kecamatan Pameungpeuk.
“Ini penting untuk segera dilakukan. Lebih baik melakukan antisipasi daripada muncul korban lebih banyak,” pungkasnya. (aa)