WARTASATU.CO , GARUT – Saat ini Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut sedang melakukan serangkaian penyelidikan terhadap anggaran Biaya Operasional (BOP) yang dikelola Sekretariat DPRD Garut. Rangkaian penyelidikan tersebut telah berlangsung selama sembilan bulan lebih.
Telah banyak pegawai di sekretariat DPRD Garut yang memenuhi panggilan kejari garut dalam rangkaian penyelidikan dugaan adanya penyimpangan pada anggara BOP.
Selain itu, kejari garut juga telah memanggil dan memeriksa pegawai sekretariat DPRD dalam kapasitasnya sebagai pendamping anggota DPRD Garut.
Bahkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Garut, berjanji akan menuntaskan penyelidikan dugaan adanya penyimpangan pada anggaran BOP maupun dugaan penyimpangan Pokir ini pada akhir Desember 2019 kemarin.
Yang kemudian, rencananya akan menyimpulkan apakah hasil penyelidikan tersebut bisa naik ketahap penyidikan atau berhenti (dinyatakan tidak ditemukan) penyimpangan.
Namun, sampai dengan tahun 2020 ini Kejari masih belum mengumumkan ke publik apakah dugaan itu akan seperti apa, naik atau berhenti.
Disaat penyelidikan ini telah berada diujung waktu penantian akan seperti apa kelanjutannya, hari ini Sabtu 4 Januari 2020, para pegawai sekretariat DPRD menyelenggarakan liburan bersama dengan “touring” konvoi puluhan kendaraan roda dua dan beberapa kendaraan roda empat ke daerah wisata Pangandaran.
Dengan titik kumpul di halaman gedung DPRD Garut, dimana gedung ini merupakan gedung tempatnya bekerja sehari-hari.
Terlihat dalam beberapa dokumen foto yang beredar, sejumlah pegawai sedang melakukan persiapan berangkat ke Pangandaran.
Meski, saat ini lembaga sekretariat DPRD beserta para pegawainya sedang dalam bidikan dugaan dua kasus di Kejari, namun dalam foto tersebut tetap nampak raut kegembiraan dan keceriaan menyongsong liburan bersama ini.
Melihat foto persiapan keberangkatan para pegawai sekretariat DPRD yang akan berangkat berlibur ke Pangandaran yang beredar di sejumlah WA (WhatsApp). Menjadi sorotan dari Yogi Iskandar selaku ketua LSM SIDIK DPC Garut.
Dikatakan Yogi, libur bareng dengan rekan sejawat bahkan sekantor, itu hal yang biasa dan wajar dilakukan dibanyak instansi maupun perkantoran. Namun, untuk para pegawai sekretariat DPRD Garut yang saat ini sedang diselidiki oleh Kejari Garut.
“Penilaian pribadi saya, rasanya kurang pas secara etika liburan bareng ini diselenggarakan, disaat Setwan DPRD Garut saat ini sedang dirundung persoalan besar, yakni dugaan penyimpangan BOP.”
Dan apakah kegiatan ini sudah atas sepengetahuan Ketua DPRD Garut, karena pemberangkatannya dari kantor DPRD Garut, kata Yogi.
Lanjut dikatakan Yogi, kegiatan ini bisa saja menjadi sebuah isyarat atau pertanda bagi nasib para pegawai sekretariat DPRD dalam kasus BOP. Saya pribadi menilai kegiatan touring pegawai sekretariat DPRD ini suatu pertanda atau isyarat, apakah ini sebagai bentuk rasa syukur mereka, karena sampai saat ini kejaksaan belum mengumumkan kenaikan status pada kasus BOP dan Pokir DPRD Garut, ungkap Yogi.
Atau, apakah ini isyarat para pegawai sekretariat DPRD Garut yang meyakini bahwa kasus yang sedang di Kejari garut akan dihentikan dan mereka tidak akan terkena dampak hukum dari Kasus BOP DPRD.
Atau bahkan, bisa saja ini pertanda mereka telah lelah menghadapi persoalan dan pemanggilan Kejari Garut dan untuk itu mereka perlu untuk berlibur bersama, sejenak melepas penat, sebelum mereka dijadikan tersangka bilamana kasus BOP dan Pokir ini dinaikan ketahap penyidikan oleh Kejaksaan Negeri Garut, cetus Yogi Iskandar. (Ra)