WARTASATU.CO , GARUT – Pada medio sebelum tahun 2012, masyarakat Desa Cilawu, Kecamatan Cilawu sangat kekurangan air, apalagi air bersih. Sehingga, pada tahun 2015 Pemerintah mengeluarkan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), masyarakat Desa Cilawu mulai mendapatkan ketersediaan air secara bertahap.
Saat ini setelah beberapa tahun berlalu, program Pamsimas yang berada di Desa Cilawu telah berhasil mendistribusikan air bersih ke masyarakat. Selain itu, Pamsimas Desa Cilawu pun telah berkontribusi pada pendapatan desa.
Dikatakan Wahyu Hermawan selaku Kepala Desa (Kades) Cilawu, setelah mendapatkan program awal Pamsimas, maka kami berjuang terus untuk memperbaiki pelayanan air kemasyarakat dan perbaikan sumber daya manusia, Selasa (09/03/2021).
“Dengan susah payah dan penuh kesabaran, alhamdulillah mendapatkan hasil yang baik, walaupun pelayanan air ke masyrakat belum optimal 100 persen. Tapi, kami berupaya terus memperbaiki setiap sistem yang ada, demi tercapainya pelayanan yang maksimal,” ungkap Kades yang karib dipanggil Kang Wahyu.
Pengurus air bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bahu membahu bekerja mengurus air bersih, dan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen, imbuh Kang Wahyu.
Selain Bumdes dan pengelolaan air dari program Pamsimas, Desa Cilawu juga memiliki Koperasi. Hal ini merespon maraknya ‘Bank Emok.’
“Maraknya Bank emok pada awal tahun 2020, maka kami pun berinisiatip membuat koperasi Baraya Cilawu Sejahtera, dimana anggotanya adalah masyarakat pengguna air dan kami berupaya terus memberikan pemahaman betapa pentingnya koperasi ini,” beber Kades Cilawu.
“Pada musim pandemi ini, alhamdulillah Desa Cilawu bisa menutup dan menggratiskan pajak bumi dan bangunan (PBB) sekitar Rp.42 juta. DImana dana sebesar itu di dapatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) Desa Ciilawu, yang bersumber dari penghasilan pengelolaan air. Selain PBB gratis, juga ada sosial-sosial lainnya seperti dana kematian dan dana BPJS,” jelas Kang Wahyu.
“Kami menyadari pelayanan belum maksimal dan masih banyak untuk pengembangan jalur air yang perlu di benahi. Mudah-mudahan ada lagi bantuan seperti Pamsimas, agar pelayanan kami lebih baik. Hal ini kami lakukan bersama masyarakat dan seluruh pengurus kelembagaan di desa demi mengejar target desa mandiri tahun 2022,” terangnya.
Kang Wahyu pun telah memiliki program kerja untuk tahun 2021 ini, diantaranya target alokasi tahun 2021 tahap satu 40 persen Dana Desa (DD), yakni Ambulan desa dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD). Juga program penerapan protokol kesehatan Covid-19 pemilihan kepala desa.
Sementara itu, Asep Mulyana legislator DPRD Kabupaten Garut asal Dapil I yang melingkupi Kecamatan Cilawu, Karangpawitan, Garut Kota, Wanaraja, Sucinaraja, Pangatikan, Karang tengah dan Sukawening menyatakan apresiasi nya kepada Desa Cilawu yang dapat memanfaatkan program Pamsimas dari Pemerintah.
Sehingga melalui program Pamsimas tersebut bukan hanya dapat menyediakan air bersih, tapi juga manfaat meningkatkan pendapatan Desa Cilawu. Dan efek baiknya, dengan kepala desa yang saat ini dapat membantu masyarakat, khususnya bagi masyarakat tak mampu.
“Saya apresiasi Desa Cilawu, khususnya Kades dan masyarakat yang mampu bahu membahu mensukseskan program Pamsimas hingga berhasil dan berdampak positif,” kata legislator DPRD asal fraksi Gerindra.
“Terlebih kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang begitu berdampak pada kehidupan masyarakat, ternyata Kades Cilawu mampu meringankan beban masyarakatnya,” imbuh Asep Mulyana.
Selain itu, Kang Asep sapaan karib Asep Mulyana mengatakan, mendukung upaya Desa Cilawu agar menjadi Desa Mandiri pada tahun 2022.
Adapun harapan Kades Cilawu kedepan adalagi program semacam Pamsimas atau pengembangan Pamsimas, dirinya sebagai anggota DPRD yang salah satu fungsinya menyerap aspirasi masyarakat, maka ia pun mendengar aspirasi ini dan akan berupaya untuk membantu harapan masyarakat. (Ridwan)