WARTASATU.CO, GARUT – Dr. Asep Sudarsono, Spd., M.M Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah XI menjelaskan, ada beberapa faktor telah dimulainya kegiatan belajar mengajar secara langsung tatap muka sekolah tingkat SMA sederajat di daerah Garut Selatan.
Pertama, menurut Asep, para orang tua merasa kesulitan membantu anaknya belajar di rumah. Karena, tidak bisa mengimbangi pelajaran tingkat SMA, dan yang kedua untuk di daerah Garut Selatan, kondisi daerahnya tidak merata tersentuh atau tercover sinyal komunikasi atau Blank Spot, yang atomatis jadi susah untuk belajar daring.
“Pertemuan secara langsung tidak, belajar secara virtual/daring tidak karena kendala dengan blank spot,” sebut Asep pada awak media di Kantor KCDP wilayah XI Jalan Pramuka Garut, Rabu (25/11/2020).
Maka, berdasarkan pengajuan dari pihak orang tua dan sekolah, serta bedasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Mentri.
Bagi daerah zona hijau dan kuning sekolah diwilayah Garut Selatan belajar secara langsung tatap muka diperbolehkan, dengan syarat menerapkan protokol kesehatan dan lolos verifikasi.
Asep menyebutkan, pihaknya bekerjasama dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 Garut, melalui Puskesmas-Puskesmas terdekat melakukan verifikasi ke sekolah-sekolah yang mengajukan.
“Sekolah yang mengajukan banyak tapi yang lolos veripikasi 15 diantaranya 9 SMA dan 6 SMK tersebar di 9 kecamatan di wilayah Garut Selatan. Diantaranya Kecamatan Cisewu, Pemeungpeuk, Singajaya, Talegong, Cisompet, Caringin, Mekarmukti, Banjarwangi dan Kecamatan Cihurip,” terangnya.
Dan dalam materi pembelajaran tatap muka, pemerintah memberikan 3 opsi kurikulum. Yaitu Kurikulum Nasional yang biasa digunakan, Kurikulum esensial dan Kurikulum Darurat yang telah disediakan oleh Mentri.
“Jam belajar dibatas hanya 4 jam, siswa hanya 50 persen, dan tenaga pengajarnya dibawah 50 tahun,” ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Asep, dari Garut Utara juga banyak yang mengajukan. Tapi, berhubung daerahnya termasuk daerah zona orange dan merah, maka dilarang pembelajaran tatap muka di sekolah, dan dilanjutkan belajar dari rumah (BDR).
“Kami harap pandemi covid-19 cepat berlalu dari negara kita bilkhusus di Garut dan kami harap sekolah-sekolah yang telah lolos veripikasi menjaga kondusifitas belajar dan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah yang lainnya,” pungkas Kepala KCDP wilayah XI Garut Dr. Asep Sudarsono, S.pd.,M.M. (Tadz)