29.4 C
Garut
Kamis, Oktober 31, 2024

Hujan Deras dan Aliran Air Tersumbat, Akibatkan Banjir Di Margamulya Cikajang

Jangan Lewatkan

WARTASATU.CO , GARUT – Hujan dari sore hingga petang yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Garut hari ini menimbulkan bencana banjir.

Banjir tersebut, setidaknya melanda wilayah Kecamatan Cikajang, tepatnya di Kampung Parohan RT 002 RW 002, Kampung Ranjeng RT 001 RW 005, dan Kampung Kumbang Badak RT 002 RW 004, Desa Margamulya, Senin (11/05/2020).

Berdasarkan keterangan dari Rustandi, warga kampung sekitar yang juga terkena dampak banjir, menjelaskan, banjir ini berasal dari air luapan anak sungai Cimanuk dengan ketinggian kurang lebih 40 Centimeter (Cm).

Adapun dampak kejadian tersebut yang terendam adalah bangunan mesjid Al-hidayah yang terendam air sekitar 40 Cm, 3 unit rumah yang berlokasi di Kp. Parohan RT 02 RW 02 rumah terendam air sekitar 50 Cm.

Keterangan : warga, bersama pihak babinsa, polsek dan BPBD bergotong royong pasca banjir.

Selain itu, satu buah asrama santri pesantren Parohan, dua kamar madrasah mengalami jebol dinding depan dan belakang, enam unit rumah di Kp. Ranjeng RT 01 RW 05.

Serta, robohnya drainase sungai di Kp. Kumbang Badak RT 02 RW 04 Desa Margamulya, juga kena dampak banjir ini.

Kapolsek Cikajang dan anggota jaga, serta anggota Bhabinsa Koramil Cikajang, bersama-sama dengan warga masyarakat, dan BPBD Garut melaksanakan pembersihan lumpur di sekitar lokasi banjir.

Pada pukul 20.30 Wib air telah surut. Ditaksir, kerugian dari dampak banjir tersebut sekitar Rp.150 juta.

Sementara itu, Kurnia warga yang juga terdampak banjir mengungkapkan, sekitar jam 15.30 Wib hujan deras melanda Desa Margamulya Kecamatan Cikajang.

Dan sewaktu ia keluar rumah, tiba – tiba air sudah masuk ke pemukiman warga di RT 01 RW 01, Desa Margamulya.

Keterangan : Kurnia, warga setempat dilokasi banjir

Kurnia yang juga anggota LSM GMBI Kabupaten Garut, bersama warga lainnya bergegas ambil alat seadanya, guna berupaya menyurutkan genangan air banjir.

Namun, apa daya air sudah tidak bisa di tahan, dirinya bersama warga hanya bisa melihat saja, karena air sudah besar datang dari dua arah, beber Kurnia.

Satu arah air dari sungai dekat rumahnya, dan yang satu arah lagi dari jalan raya yang meluap sampai kelantai rumah warga.

Dan pada waktu bersaman juga di wilayah RW 02, air sudah meluap ke mesjid dan madrasah, jelas Kurnia. (Ra)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Warta Terkini