WARTASATU.CO , GARUT – Sungai Cigulampeng yang berada di wilayah Kampung Babakan Koropeak berada ditengah batas kelurahan Suci Kaler dan Kota Wetan, yang mengalir ke Kampung Babakan Abid dan bermuara ke Sungai Cimanuk di Copong, saat ini kondisinya cukup memprihatinkan.
Terlihat di badan Sungai banyak sampah rumah tangga berserakan, selain air sungai yang hitam dan bau. Meskipun saat ini musim penghujan, namun sapuan air sungai tak mampu membersihkan diri dari banyaknya sampah.
Warna hitam dan bau air sungai Cigulampeng terindikasi dari adanya limbah cair dari pengolahan kulit yang mengalir di sungai tersebut.
Pendangkalan sungai pun nampaknya mulai terlihat dari lumpur hitam pekat yang mengering seperti batu menyembul ke permukaan. Selain terjadi pendangkalan, badan sungai pun nampak menyempit.
Dimintai tanggapan terkait kondisi dan action plan terkait sungai Cigulampeng kedepannya, Ir. Luna Aviantrini, MT. selaku Kepala Dinas PUPR Kabupaten Garut mengatakan, “untuk saluran irigasi yang menjadi kewenangan kami, ada kegiatan operasi dan pemeliharaannya,” Selasa (26/01/2021).
“Hanya, berhubung anggarannya belum turun, maka operasional dan pemeliharaan (OP) belum bisa dilaksanakan. Setelah anggaran turun akan segera dilakukan OP pada saluran-saluran irigasi yang sudah ditentukan,” ungkap Kadis PUPR Kabupaten Garut.
Adapun mengenai pencemaran lingkungan yang terjadi, penanganannya merupakan kewenangan dinas yang berkompeten dalam hal tersebut, ujar Kadis PUPR.
Diketahui, selain langsung mengalir ke badan Sungai yang nantinya bermuara di sungai Cimanuk.
Pada irigasi sungai Cigulampeng, nampak aliran sungai terbagi ke sebagian selokan yang melintas sisi perkampungan warga, tepatnya warga di Kampung Babakan Koropeak dan Kampung Babakan Abid. (Ridwan)
ADVETORIAL