WARTASATU.CO , GARUT – Bertempat di Aula Al-Mashduqi Boarding School, Kecamatan Tarogong Kaler Garut, hari ini Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) bersama dengan Direktorat Pembinaan PAUD Kemendikbud & Dikti RI menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum K-13 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Hadir dalama acara ini, Kadisdik Kabupaten Garut Totong S.Pd M.Si, Ketua Yayasan Al-Mashduqi Arif Bahtiar S.THi, Sekjen Keluarga Besar (KB PII) Ir Asep Efendi, para narasumber Dirjen PAUD Kemendikbud serta dr. H. Helmi Budiman selaku Wakil Bupati (Wabup) Garut yang membuka secara resmi kegiatan yang diagendakan sampai dengan 4 Nopember 2019 tersebut.
Saat diwawancarai, Wakil Bupati mengatakan, Kita punya cita-cita membantu menciptakan generasi emas yang diharapkan bisa sampai memimpin dunia. Kesempatan yang paling besar dan sangat penting mulai dari pendidikan di usia dini, pendidikan tersebut adalah pendidikan karakter yang menjadi pondasi membangun manusia kedepan seutuhnya.
Dalam pendidikan karakter di usia dini, pendidikan dimulai dari lingkungan keluarga dirumah, seperti halnya Ibu dan Ayah yang berperan menjadi pendidik bagi putra putrinya.
Masih dikatakan Wakil Bupati Garut , dengan kondisi seperti sekarang ini, dimana Ayah juga terkadang Ibu sibuk dengan rutinitasnya dalam kegiatan sehari-hari, membuat menitipkan putra putrinya untuk di didik di tempat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) maupun Taman Kanak-kanak (TK). Ini merupakan investasi keluarga untuk membentuk anak-anak kita mempersiapkan diri untuk menjadi yang terbaik nantinya. Dalam pendidikan di PAUD, hal yang pokok dan utama adalah membangun karakter, selain kecerdasan yang juga sangat dibutuhkan. Wakil Bupati Garut ini juga memberikan apresiasi atas diselenggarannya kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum K-13 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Dengan demikian, Guru harus mengikuti perubahan dengan mengubah pola pikir terbuka terhadap perubahan. Untuk itu, dirinya meminta para peserta kegiatan ini memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya, untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
Nantinya guru-guru PAUD ini bisa diharapkan menjadi pendidik yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, membentuk karakter, nilai keagamaan serta nilai-nilai Keislaman dan Keindonesiaan sinergi maju bersama, dengan tetap menjunjung kode etik profesi sebagai guru.
H. Totong sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut yang juga turut hadir, menyambut baik diselenggarakannya acara yang dimotori KB PII bersama kementerian ini. Dikatakan Kadisdik, acara seperti ini dapat membantu kami selaku pemerintah dalam Implementasi Kurikulum K-13 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Bagaimana mempersiapkan guru-guru PAUD, diharapkan bisa di implementasikan di 43 PAUD yang ikut pelatihan hari ini.
Anak-anak seusia mereka yang di PAUD ini masa golden age (usia emas), meskipun pra sekolah tapi penting untuk bekal mereka dalam pondasi membangun karakter yang harus kita bina dan kita arahkan, misalnya kedisiplinan, kemandirian, ketaqwaan, cinta tanah air dan nilai-nilai kejujuran juga itu kita tanamkan sejak usia dini, yang memang sudah berjalan di Disdik Garut khususnya bidang pendidikan anak usia dini.
Sementara itu Asep Efendi dari Sekjen KB PII yang menjadi inisiator dan penyelenggara program kegiatan ini menyatakan, program yang diselenggarakan bersama dengan kemendikbud dirjen pembinaan PAUD
Dikti ini, dalam rangka mendukung program pemerintah dalam hal pendidikan karakter, karena KB PII sangat konsern dalam dunia pendidikan. Selama ini kita konsern di pendidikan ditingkat SLTP, SLTA dan Perguruan tinggi.
Namun, kali ini kita ingin berkontribusi dalam peningkatan karakter dalam usia dini (PAUD).
Lanjut dikatakan Efendi, dari awal sedini mungkin pendidikan karakter itu sangatlah penting. Kurikulum K-13 ini pendidikan yang mengarah kepada kemandirian, bagaimana siswa itu belajar dari sumber-sumber lainnya, selain guru sumber pendidikan juga bisa dari alam.
Maka dari itu, menurut saya kurikulum K-13 ini harus mulai diperkenalkan di usi PAUD, supaya anak-anak mulai berpikir tentang potensi dirinya, potensi alam yang bisa jadi sumber belajar.
Tahun depan, kemungkinan kerjasama antara KB PII dengan kementerian pendidikan akan diselenggarakan di Karawang.
Mudah-mudahan KB PII dipercaya, sehingga kami bisa mendorong kegiatan-kegiatan yang susah untuk disentuh oleh mereka (kementerian.red), karena kami ada jaringan di daerah-daerah yang jauh, seperti di Maluku Utara, Papua, NTB dan dibanyak daerah, pungkas Sekjen KB PII. (Ra)