22.5 C
Garut
Sabtu, April 27, 2024

Tuai Kecaman, Pemukul Perawat Puskesmas di Garut Sedang di Cari

Jangan Lewatkan

WARTASATU.CO , GARUT – Komandan Kodim 0611 Garut sekaligus Wakil Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut Letkol CZi Deni Iskandar mengatakan saat ini pelaku kabur dan tengah dalam pencarian.

“Sudah saya perintahkan kepada anggota agar mencari pelaku sampai dapat ditangkap,” ungkapnya, Kamis (24/6/2021).

Menurut Deni, pihaknya sudah mengantongi identitas dan alamat lengkap pelaku. Saat didatangi ke rumahnya pelaku diketahui tidak ada di kediamannya.

“Kalau penangkapan pelaku, kita kan boleh. Apalagi ini kaitannya dengan petugas kesehatan penanganan Covid-19. Urusan hukumnya nanti kita akan serahkan ke polisi,” ucapnya.

Camat Beberkan Kronologis

Sementara itu, Camat Pameungpeuk Tatang Suryana menceritakan kronologis pemukulan tersebut, Kamis (24/6/2021).

Kejadian berawal dari prangtua pelaku yang terkonfirmasi positif Covid-19. Isolasi mandiri tidak memadai di desa. Oleh sebab itu, pasien dibawa ke UGD PKM Pameungpeuk.

Tatang mengatakan ketika sampai di puskesmas, pasien diminta menunggu di luar. Sementara perawat yang menangani pasien bersiap mengenakan APD lengkap terlebih dahulu.

“Petugas kesehatan terlebih dulu memakai baju hazmat sesuai SOP, kemudian masuklah pasien tersebut,” ucap Tatang.

Kemudian pasien dibawa menuju ranjang oleh nakes tersebut dengan diantar seorang anaknya yang merupakan pelaku. Setelah pasien terbaring di ranjang, pelaku langsung menghampiri nakes dan memukul ke arah rahang korban.

Pelaku sempat melayangkan dua pukulan dan kemudian aksinya itu dilerai oleh salah seorang nakes lainnya.

“Si anaknya memukul dengan alasan terlalu lama memakai baju APD,” ujarnya.

Menurut Tatang, pelaku sempat marah kepada korban lantaran perawat memakai baju APD. Karena, pelaku mengira orangtuanya tidak terkonfirmasi Covid-19.

“Si pelaku sempat berbicara ke tenaga medis kenapa memakai baju APD kan ayah saya bukan Covid ucapnya, itu alasannya sehingga terjadi pemukulan” ucap Tatang.

Setelah memukul, pelaku langsung digiring keluar ruangan. Saat ini Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut berada di zona merah, empat desa dari delapan desa di kecamatan tersebut berstatus zona merah.

“Di saat pandemi, di Kecamatan Pameungpeuk masuk zona merah disayangkan sekali ada kejadian seperti itu,” ucap Tatang.

Kapus Pameungpeuk : Perawat Sudah Sesuai Prosedur 

Saat mengetahui ada peristiwa pemukulan terhadap perawat di Puskesmas Pameungpeuk, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut pada Rabu (23/6/2021) malam pukul 20.07 WIB oleh keluarga pasien Covid beredar di masyarakat, Kepala Puskesmas Pameungpeuk Tuti Sutiah mengonfirmasi kejadian pemukulan tersebut.

“Ya benar kejadiannya malam tadi,” ujarnya.

Pemukulan itu dilakukan oleh keluarga korban tidak lama setelah pasien dibaringkan di ranjang. Perawat mendapat tonjokkan di bagian rahang.

Tuti menjelaskan pelaku melakukan pemukulan karena kesal menunggu korban yang sedang mempersiapkan diri memakai APD lengkap.

“Perawat sudah sesuai prosedur karena pasiennya terkonfirmasi Covid-19,” ungkapnya

Menurutnya, permasalahan tersebut saat ini sudah diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut.

“Kami sudah berkoordinasi dan melimpahkan permasalahan ini kepada Dinas Kesehatan dan Satgas,” ujarnya.

Wakil Bupati Sesalkan Adanya Peristiwa Pemukulan Perawat

Wakil Bupati Garut dr. H. Helmi Budiman menyesalkan adanya peristiwa tersebut.

Pertama kita menyeselkan kejadian tersebut disaat kita harus memberikan support kepada mereka dikarenakan petugas kita sudah banyak yang terkena Covid 19, ujar Wakil Bupati Garut.

“Disaat kita harus memberikan support kepada mereka dikarenakan kerjaan mereka sangat banyak dan pasien sedang meningkat petugas sekarang banyak terkena Covid 19, terutama perawat dokter, kemudian mereka juga berjibaku bertaruh hindari sikap-sikap dari oknum di masyarakat seperti itu,” ungkap Wakil Bupati.

“Dan tidak boleh terjadi lagi kejadian seperti itu dan tentu sekarang lagi proses. Perawatnya sudah di visum dan sekarang orangnya sedang di cari dan sedang di proses.

Persatuan Perawat Minta Pelaku di Proses Hukum

Atas kejadian itu, Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional (PPNI) Garut Karnoto meminta aparat kepolisian memporses hukum terhadap pelaku pemukulan kepada perawat yang sedang menjalankan tugas menangani pasien covid-19 itu.

“Kami meminta kepada pihak berwajib setempat untuk mengusut tuntas kasus kekerasan tersebut dan berikan efek jera, agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata Karnoto ketua PPNI Kabupaten Garut.

Bahkan, Karnoto menilai pemukulan itu perlu diproses sesuai hukum yang ada karena mengandung unsur pidana.

“Sebuah pelanggaran pidana dan bisa berujung penjara, terlebih berikutnya diketahui bahwa pasiennya memang positif covid-19,”

Sebelumnya beredar luas rekaman dari CCTV adanya seorang berpakaian hitam yang mengantarkan pasien yang kemudian melakukan pemukulan terhadap perawat Puskesmas Pameungpeuk yang memakai APD pada Rabu, (23/06/2021).

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Warta Terkini