WARTASATU.CO , GARUT – Ribuan santri dan warga di Garut yang mengecam dan mengutuk atas penghinaan Nabi Muhammad oleh politisi India Napur Sharma turun ke jalan dan berkumpul di gedung DPRD Kabupaten Garut.
Massa yang tergabung dalam Forum Muslim Garut Bersatu (FMGB) menggelar aksi teatrikal injak foto Napur Sharma di depan Gedung DPRD, kemudian menyampaikan aspirasi yang diterima sejumlah anggota dan pimpinan DPRD.
Penghinaan Nabi Muhammad oleh politisi India Napur Sharma, sebelumnya telah mengguncang ummat muslim didunia. Terutama di negara-negara yang tergabung dalam OKI yakni Organisasi Kerja Sama Islam (Organisation of Islamic Cooperation/OIC) yang mengecam pernyataan politisi India tersebut.
Tak terkecuali membuat umat muslim di Tanah Air pun geram, termasuk di Garut. Ribuan warga dan santri yang tergabung dalam forum muslim Garut bersatu (FMGB) menggelar aksi di Bunderan Simpang Lima Tarogong dan berujung di DPRD Garut.
Selain kaum adam, kaum hawa pun ikut turun ke jalan. Mereka membawa poster bertuliskan kecaman serta baligo foto Napur Sharma. Tak hanya itu mereka menggelar aksi teatrikal injak foto politisi tersebut.
Dalam rilis tertulis yang diberikan FMGB ada 5 tuntutan, yakni, pertama Mengutuk dan mengecam keras sikap islamofobia yang ditujukan rezim berkuasa di India. Ke dua menuntut PBB untuk konsisten sesuai resolusi anti islamofobia dengan bersikap tegas terhadap rezim berkuasa di India.
Ketiga, GMGB juga menuntut Mahkamah pidana internasional untuk serius sesuai standar hukum internasional untuk mengadili rezim Narendra Modi. Ke empat meminta Pemerintah Indonesia untuk bersikap. Dan yang terakhir mengajak umat islam untuk terus membantu umat muslim india,” tulis rilis FMGB yang dibagikan ke awak media, Rabu (22/6/2022).
Buntut penghinaan Nabi Muhamad oleh politisi Baratiya Janata Party (BJP) memang telah menyakiti umat muslim Dunia.
Salah seorang peserta aksi mengaku, “Nabi Muhammad merupakan Nabi Terakhir dan Rosul umat muslim Dunia. Artinya jika Rosul kami dihina, tentu kami tak terima, ” Kata Siti Aisya, peserta aksi tersebut. (**)