28.6 C
Garut
Jumat, Oktober 25, 2024

Simak Amanat Ketum, PC Muhammadyah Garut Kota Gelar Tasyakur Milad Ke-109

Jangan Lewatkan

WARTASATU.CO , GARUT – Pada hari ini Kamis (18/11/2021) Persyarikatan Muhammadyah genap berusia 109 tahun. Kali ini Milad ke 109 mengangkat tema “Optimis Menghadapi Pandemi Covid-19 Menebar Nilai Utama”.

Pimpinan Cabang Muhammadyah Garut Kota menggelar Tasyakur Milad ke-109 Muhammadyah berlangsung di halaman parkir Kampus STAIDA Jalan Bratayudha Garut.

Ketua PCM Garut Kota Asep Irfan S.Ag dalam pidatonya menyampaikan 4 pesan penting dalam mengangkat tema tersebut , ebagaimana diamanatkan Prof.DR. Khaidar Nasir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammdyah.

Menjaga Semangat Optimisme

Pertama agar seluruh warga bangsa khususnya warga Muhammdyah dalam masa pemulihan covid-19 harus tetap menjaga semangat optimisme, kebersamaan memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan menghindari nilai-nilai yang merusaknya.

Dalam kaitan covid-19, Muhammadyah sejak awal konsisten untuk terus berusaha dengan segala kemampuan yang dimiliki sumber daya, sumber dana dan sistem yang kita gerak kan untuk hadir ikut menjadi bagian yang memberi solusi sekaligus optimisme dalam menghadapi pandemi covid-19 yang sangat berat.

“Kita yakin seberat apapun masalahnya akan mudah diatasi, jika bangsa Indonesia bersama dan bersatu dalam kontek membangun kebersamaan itu,” ungkapnya

Harus Mampu Eleminasi Perbedaan Tajam

“Kita harus mampu mengeleminasi perbedaan-perbedaan tajam yang mambuat kita retak dan pecah,” imbuhnya.

Juga, ujarnya, harus hindari prilaku dan ujaran berlebihan yang mereduksi kebersamaan dan persatuan dan menonjolkan egoisme kepentingan golongan dan bersifat eklusip.

“Karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang dibangun atas kegotongroyongan, kebersamaan dan persatuan,” jelasnya.

Kedua sebagai warga bangsa kita merasa tergerak untuk mengembangkan nilai-nilai utama semangat ta’awun dan ke bhineka’an.

Bangsa Indonesia tidak akan pernah maju jika masing-masing berjalan sendiri-sendiri.

Jika pihak-pihak mementingkan diri sendiri, kelompok dan golongan maka kita harus mencari titik temu dan menggalang usaha-usaha bersama dalam bingkai rahmatan lil’alamin.

Dampak pandemi sangatlah berat pada kesehatan, ekonomi bahkan juga dalam kehidupan sosial dan psikologi masyarakat dan bangsa.

Bangun Kerjasama Untuk Kebaikan Bangsa

Maka kerjasama seluruh pihak dengan program-program antar lintas sangatlah penting nilai ta’awun dan membangun kerjasama untuk kebaikan bangsa harus kita utamakan.

Ketiga atas nama persyarikatan kami mengajak pada seluruh anggota Muhammadyah, masyarakat Indonesia dan elit bangsa untuk senantiasa mengutamakan keutuhan dan persatuan dalam mengatasi berbagai masalah yang ada.

“Sehingga setiap kita bukan menjadi bagian dari yang memperkeruh suasana dibalik kesulitan orang lain melainkan kita tampil sebagai insan-insan yang bahu membahu dalam menjalankan fungsi kita sebagai pembawa misi visi kemanusian,” terangnya.

Bangsa Indonesia Alhamdulillah masih diberi kekutan oleh Allah SWT menjadi bangsa yang besar serta bangsa yang utuh. Tetapi harus tetap merawatnya dengat semangat yang tinggi.

Jangan Sampai Sibuk Dengan Hal Tak Produktif

“Jadikanlah seluruh sumber daya alam yang kita miliki dengan semangat membangun dengan secara bersama,” tegasnya.

Ke 4 melalui tema ini kami mengajak agar semua pihak khususnya warga Muhammadyah terus membangun nilai kemajuan sebagai sebagai komitmen kolektif.

“Jangan sampai kita disibuk kan dengan berbagai hal yang membuat kita tidak produktif dan membuat kita tidak maju,” harapnya.

Kemajuan adalah kedigjayaan bangsa modern, kemajuan adalah idiologi progresif untuk membawa bangsa ini bangsa yang unggul.

“Maka tidak mungkin kita meraih keunggulan,  jika kita tidak memiliki potensi yang kita gerakkan untuk maju. Maka hilangkan berbagai hal yang membuat kita tidak maju dan kita kedepankan hal-hal yang membuat berkemajuan,” bebenya.

“Insyaalloh dengan nilai-nilai utama seperti itu bangsa indonesia akan berdiri tegak sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang lebih maju dengan martabat dan karakter ke Indonesian yang hidup di atas nilai-nilai agama, Pancasila dan kebudayaan luhur bangsa.

“Yang ketiganya harus jaga kita bersama,” singkatnya.

“Dengan jiwa agama, pancasila dan kebudayaan luhur, kita percaya bahwa bangsa indonesia akan mampu bersaing dan berkarakter kuat di tengah lalu lintas peradaban global,” paparnya.

“Kemajuan di dalam hal bidang fisik jangan sampai menyurutkan karakter diri sebagai bangsa yang religius,” pungkasnya. (Tadz)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Warta Terkini