WARTASATU.CO , GARUT – Sejak ditetapkan sebagai daerah yang terpapar virus corona-19, dengan ditemuķan warga yang berstatus positif terhadap virus ini, jutaan masyarakat garut merasakan kecemasan terhadap penularan dan penyebarannya.
Untuk melindungi masyarakat, pemerintah kabupaten Garut dengan sigap membentuk satuan Gugus Tugas untuk penanganan dan pencegahan virus yang sangat ganas ini.
Berbagai hal dilakukan pemerintah Kabupaten Garut, dari mulai mendata warga yang diduga berpotensi terpapar virus, mendeteksi setiap orang yang masuk ke wilayah Kabupaten Garut hingga sosialisasi penggunaan sabun dalam mencuci tangan dan memakai masker sebagai pelindung diri tahap awal.
Untuk pencegahan lebih masif, pemerintah Kabupaten Garut telah melakukan upaya sesuai dengan protokol kesehatan dengan melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan tujuan untuk mencegah dan memotong rantai penularan virus.
Akan tetapi, kebijakan ini mengharuskan masyarakat menjaga aktivitas rutinnya dengan berada di dalam rumah, sehingga berpengaruh pada kehidupan sosial dan ekonomi.
Tentunya situasi ini menjadikan warga masyarakat tak bisa berbuat apa-apa, tak terkecuali aktivitas bisnis dan usaha mikro menjadi terhambat.
Ketua F PPP : Bupati Harus Bisa Menjaga Masyarakatnya Agar Tetap Bisa Makan
Kini, masyarakat mengharapkan kebijakan yang nyata dari pemkab garut, untuk menyambung hidup sehari-harinya.
Kondisi ini membuat seorang legislator muda asal Kecamatan Sukawening, daerah pemilihan (dapil) I dari partai persatuan pembangunan (PPP) merasa khawatir.
Atas fenomena situasi yang sampai saat ini belum menentu, dalam rilisnya kepada media ini, ketua fraksi PPP Ayi Suryana, yang biasa akrab disapa Kang Ayi, membenarkan jika situasi hari ini warga masyarakat di daerah pemilihannya sangat khawatir dengan kondisi kekinian terkait virus Corona dan penanganannya ini.
Apalagi jika waktu pembatasan sosial (PSBB) memakan waktu yang lama, karena sangat berpengaruh pada kehidupan keluarga, jelas Kang Ayi.
“Banyak warga yang mengeluhkan situasi ini, meskipun tak dapat dihindari. Namun, saya kira harus ada terobosan dari Bupati Garut, dalam hal bagaimana caranya menjaga warga masyarakat agar bisa makan.
Sebab, mereka (warga masyarakat) aktivitasnya makin terbatasi, bahkan tak bisa beraktivitas seperti biasa lagi, untuk menggerakan roda ekonomi demi memenuhi kebutuhan hidup dasar sekalipun mereka pasti kesulitan,” kata legislator PPP Dapil I Garut.
Ayi Suryana Apresiasi Masyarakat Yang Masih Mau Berbagi Meski Dalam Massa Sulit
Sosok legislator muda ini merasa iri, dengan berbagai aktivitas beberapa aktivis Garut yang ia baca di media online, bahwa mereka telah memberikan hal baik dengan memberi bantuan pada sesamanya.
“Saya merasa tersindir ketika membaca media kemarin dan hari ini, ada orang bernama Rawink dan Indra kristian membagikan sembako ditengah situasi ekonomi sulit seperti ini.
Padahal, mereka itu bukan pejabat ataupun orang kaya, ini harusnya jadi pemicu bagi saya dan yang lainnya,” ungkap Kang Ayi.
Legislator PPP Apresiasi Institusi Keamanan Dalam Menjaga Kondusifitas Wilayah Garut
Selain rawan konsumsi pangan, dalam situasi kondisi yang seperti ini, keamanan masyarakat dan kondusifitas wilayah juga menjadi kunci penting dalam peran penanganan Covid-19.
Untuk itu, Kang Ayi selaku ketua fraksi PPP DPRD kabupaten Garut sangat mengapresiasi kinerja Kapolres Garut, Dandim Garut dan Danrem 062/TN beserta jajarannya yang telah berusaha keras, untuk menjaga kondusivitas keamanan di Kabupaten Garut.
“Selaku ketua fraksi PPP DPRD Kabupaten Garut, saya mewakili rekan-rekandi fraksi PPP, mengucapkan terimaksih kepada Pak Kapolres Garut, Pak Dandim 0611/Garut dan Pak Danrem 062/Tarumanegara beserta seluruh jajarannya.
Atas upaya dan kerja keras untuk tetap menjaga stabilitas, dan kondusifitas kemanan di kabupaten Garut,” pungkas ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Garut. (Ra)