WARTASATU.CO , GARUT – Rumah Tahfidz Qur’an (RTQ) Al Fath Garut Yayasan Daarut Toyyibil Muqorrobiin mengelar Penobatan Tahfidz Qur’an 1-3 Juz angkatan ke-II.
Acara berlangsung di Masjid Miftahul Huda RT 03/18 Kelurahan Sukamentri Kecamatan Garut Kota, Rabu (22/12/2021).
Sebanyak 32 santri yang dinobatkan dari berbagai program, diantaranya untuk program 1 juz sebanyak 23 santri, program 2 juz sebanyak 6 santri dan program 3 juz sebanyak 3 santri.
Ade Sahroni kepala KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Garut Kota berharap penobatan tersebut bisa melahirkan generasi-generasi qur’ani.
“Semoga penobatan ini membawa keberkahan sehingga melahirkan para anak-anak, remaja yang hapidz-hapidz qur’an dan menjadi generasi qur’ani,” katanya.
Dari awal berdirinya rumah tahfidz ini, saya selaku kepala KUA mendukung dan mendorong memberikan semangat pada pemilik yayasan dan guru-gurunya supaya terus mencetak generasi-generasi yang qur’ani,” imbuhnya.
Dukungan juga datang dari Pemerintahan setempat, sebagaimana disampaikan Wawan Hendrawan Sekretaris Kelurahan Sukamentri.
“Kami atas nama pemerintah merasa bangga dengan berdirinya rumah tahfidz Al fath terlebih berada di wilayah kami Kelurahan Sukamentri. Kami siap mempasilitasi dan membantu program-program RTQ Al Fath,” ujarnya.
Melalui program tahfidz Al-Qur’an dengan desain pembelajaran yang disesuaikan, kreatif, inovatif, Wawan berharap, para santri memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dan menghafal Al-Qur’an, sebagai karakter agama dan budaya yang melekat pada setiap santri.
“Kepada santri yang diwisuda, kami berharap dan berpesan supaya tetap belajar Al Quran, karena wisuda bukan berarti sudah selesai membaca Al Quran, melainkan merupakan langkah awal untuk mempedalami isi kandungan-Nya, sekaligus menghayati dan mengamalkannya dalam penghidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Neli (35) orangtua Mella penghapal 2 juz menilai, keberhasilan RTQ Alfath tidak lepas dari metode pembelejarannya kreatif dan inovatif ditunjang dengan para gurunya yang perhatian penuh kasih sayang terhadap anak didiknya.
“Metode belajarnya tidak membikin jenuh atau bosan anak didiknya, penuh kreatif dan inovatif. Pokoknya Alfath memang is the best lah,” ungkapnya.
RTQ Al Fath yang berdiri pada 23 Januari 2019 bisa dibilang seumur jagung, dalam waktu 2 tahun sampai sekarang peserta didiknya mencapai 110 santri.
Umi Reni Yustiani pimpinan RTQ Al Fath didampingi Abi Abdul Rozzaq mengatakan, tentu hal tersebut tidak lepas dari kepercayaan orangtua terhadap RTQ Al Fath.
“Awal berdiri santri hanya 5 orang, tapi dengan izin Allah melalui orangtua santri tersebut, justru mereka yang gencar mempromosikan kesana kemari baik melalui medsos maupun obrolan langsung. Ini tentu tidak lepas kepercayaan mereka pada Al Fath,” kata Umi Reni.
Sehubungan santri di Al Fath terus bertambah, pihak yayasan Daarut Toyyibil Muqorrobiin berencana membangun menambah tempat kegiatan belajar mengajar.
“Insyaalloh tempatnya tidak jauh dari sini masih di wilayah Sukamentri. Sekarang kami masih pembebasan lahan, mudah -mudahan ada takdirnya sehingga lahan itu jadi milik kita. Oleh karena itu kami mohon do’a dan bantuanya dari semua,” ucap Abi Abdul Rozzaq. (Tadz)