WARTASATU.CO , GARUT – Terkait persoalan etik dan moral anggota DPRD Garut yang berinisial E, yang juga merupakan ketua Partai Gerindra DPC Kabupaten Garut. Rupanya membuat goyang kepengurusan Partai Gerindra di DPC Kabupaten Garut.
Setelah sebelumnya, Syam Yosep sebagai pengurus yang menjabat wakil ketua pada bidang hukum dan advokasi Partai Gerindra DPC Kabupaten Garut.
Kini, kabar mengejutkan diterima media ini terkait mundurnya pengurus lainnya, dengan alasan etik dan moral yang tidak layak dan patut di contoh oleh kader partai.
Adalah Asep Rahayu Efendi yang akrab disapa Asep Sake, yang menjabat wakil bendahara Partai Gerindra DPC Kabupaten Garut. Dikatakan Asep Sake, dirinya telah mengundurkan diri lebih dulu dari Syam Yosep.
“Saya telah mengundurkan diri dari kepengurusan partai Gerindra, sebelum Syam Yosep mengundurkan diri.
Pengunduran diri saya ketika ada pelaporan masuk ke Badan Kehormatan (BK) DPRD terkait dugaan perilaku amoral dan melanggar etika anggota DPRD yang juga menjabat ketua partai Gerindra DPC Kabupaten Garut.”
“Ini adalah soal moralitas, bagi saya persoalan moralitas ini adalah persoalan yang sangat prinsip bagi saya dan partai, yang akan mempengaruhi moralitas masyarakat secara umum.
Saya tidak mau dipimpin oleh seorang ketua yang memiliki persoalan dengan moralitas,” tegas Asep Rahayu Sake.
Diketahui, Asep Rahayu Efendi (Asep Sake) merupakan kader terbaik partai Gerindra, pada pengkaderan Hambalang angkatan II. (Ra)
Saksikan Videonya di Youtube, saat Syam Yousef laporkan Euis Ida Wartiah selaku Ketua DPRD Garut Ke Badan Kehormatan (BK) : https://youtu.be/27j4LxKI3SE