Warta Satu – Di tengah gempuran isu kesehatan anak mulai dari stunting, gizi buruk, sampai pola makan tak seimbang, ada satu hal penting yang sering disepelekan: pemberian obat cacing secara rutin.
Kini, para ahli kesehatan menegaskan bahwa pemberian obat cacing bukan lagi sekadar anjuran, tapi sudah jadi hal wajib yang harus masuk ke dalam perhatian utama orang tua.
Kenapa Harus Obat Cacing?
Cacingan bukan sekadar masalah “klasik” yang identik dengan anak zaman dulu. Faktanya, penyakit akibat infeksi cacing usus masih tinggi di Indonesia, terutama di wilayah dengan sanitasi kurang memadai.
Data Kementerian Kesehatan mencatat, anak usia sekolah paling rentan terkena cacingan karena kebiasaan bermain di tanah, jajan sembarangan, hingga kurang mencuci tangan sebelum makan.
Infeksi cacing bukan hanya bikin perut anak buncit atau nafsu makan menurun, tapi juga bisa memicu:
- Gangguan penyerapan gizi, sehingga anak rawan stunting.
- Anemia, akibat cacing mengisap darah di usus.
- Penurunan konsentrasi dan prestasi belajar di sekolah.
- Kelelahan kronis, meski anak terlihat aktif.
- Program Nasional: Wajib Dua Kali Setahun
WHO bersama Kemenkes RI sudah lama menggaungkan kampanye pemberian obat cacing massal bagi anak, terutama usia 1–12 tahun.
Idealnya, obat cacing diberikan dua kali dalam setahun (setiap 6 bulan sekali) untuk mencegah dan memutus siklus hidup cacing di dalam tubuh.
Bahkan di banyak daerah, sekolah dan posyandu sudah rutin membagikan obat cacing gratis.
Sayangnya, masih ada orang tua yang ragu atau menunda karena kurangnya informasi, padahal langkah ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak yang sehat.
Obat Cacing Itu Aman Kok!
Banyak orang tua yang masih parno kalau dengar kata “obat”, seolah-olah obat cacing itu keras atau berbahaya.
Padahal, obat cacing yang direkomendasikan pemerintah sudah terbukti aman, tidak menyebabkan ketergantungan, dan bisa dikonsumsi oleh anak-anak dengan dosis sesuai usia.
Jenis obat cacing yang umum dipakai adalah albendazole atau mebendazole, yang bekerja efektif membasmi cacing gelang, cacing tambang, hingga cacing cambuk.
Efek sampingnya pun relatif ringan, biasanya hanya mual ringan atau sakit perut sementara, dan itu pun jarang terjadi.
Dampak Positif Pemberian Obat Cacing
Ketika program ini dijalankan dengan disiplin, efeknya bisa sangat signifikan. Anak yang rutin diberi obat cacing akan menunjukkan:
- Nafsu makan meningkat.
- Berat badan lebih stabil.
- Energi untuk bermain dan belajar lebih optimal.
- Risiko stunting dan anemia berkurang.
Intinya, pemberian obat cacing bukan cuma soal membasmi parasit, tapi juga investasi jangka panjang untuk kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Dokter anak menyebut bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.
Daripada anak terlanjur cacingan dan harus berjuang dengan masalah gizi atau anemia, lebih baik cegah sejak awal dengan pemberian obat cacing secara terjadwal.
“Obat cacing adalah salah satu upaya preventif yang murah, mudah, dan terbukti efektif. Jangan tunggu anak sakit dulu baru panik. Lebih baik rutin diberikan sesuai jadwal,” tegas salah satu dokter spesialis anak di Jakarta.
Catatan Buat Orang Tua Zaman Now
Orang tua zaman sekarang harus lebih update soal kesehatan anak. Kalau dulu banyak yang menganggap obat cacing nggak penting, sekarang saatnya ubah mindset.
Apalagi, obat ini bisa didapat dengan mudah di puskesmas, posyandu, bahkan sekolah secara gratis.
Jadi, jangan malas atau ragu. Ingat, anak-anak adalah aset bangsa. Kalau generasi muda terjaga kesehatannya sejak dini, masa depan Indonesia juga akan lebih cerah.
Pemberian obat cacing kini bukan lagi pilihan, tapi sudah jadi keharusan bagi setiap anak. Dengan rutin mengonsumsi obat cacing sesuai jadwal, anak bisa terhindar dari infeksi, gizi tetap terjaga, dan tumbuh kembang berlangsung optimal.
Karena pada akhirnya, anak sehat = generasi kuat. (***)