Bogor Pecah! Ribuan Warga Memadati Kirab 1 Dekade Festival Merah Putih

oleh
oleh
Kirab Merah Putih

Warta Satu – Bukan konser musik, bukan pula laga sepak bola, tapi suasananya benar-benar pecah. Ribuan warga Kota Bogor dan sekitarnya tumpah ruah memenuhi Jembatan Otista pada Minggu pagi (10/8/2025).

Semua demi satu hal: merayakan 1 Dekade Festival Merah Putih, agenda tahunan yang sudah jadi kebanggaan sekaligus simbol persatuan warga Kota Hujan.

Dari ujung ke ujung, mata hanya menangkap hamparan merah dan putih. Bendera-bendera berkibar di setiap tangan, mulai dari yang mini sampai yang raksasa.

Baca Juga :  Dari Ketua BPD, Kepala Desa Kini Anggota DPRD Kabupaten Bandung H. Dadang Suryana Ingin Mengabdi Kepada Masyarakat

Suara sorakan, tepuk tangan, dan lagu kebangsaan bergema di udara. Wajah-wajah sumringah menyatu dalam irama langkah kirab yang bergerak rapi, seakan membawa pesan: semangat nasionalisme di Bogor tak pernah luntur.

Sejak subuh, arus manusia sudah mengalir deras menuju titik kumpul. Anak-anak datang dengan kaos merah bertuliskan “Merdeka!”, remaja membawa kamera untuk mengabadikan momen, sementara para orang tua melangkah mantap dengan senyum penuh bangga.

Pedagang kaki lima pun tak mau ketinggalan, menjajakan minuman dingin, bakso tusuk, hingga asinan Bogor untuk mengisi energi para peserta dan penonton.

Kirab ini resmi dilepas dari Tugu Kujang oleh Kepala Staf Korem 061/SK, Kolonel Inf Agus Widianto, bersama jajaran Forkopimda Kota Bogor, tokoh masyarakat, dan panitia festival. Wali Kota Bogor, Drs. Dedie A. Rachim, yang ikut hadir, menyampaikan pesan yang membakar semangat ribuan pasang telinga.

Baca Juga :  Legislator F PKS DPRD Kabupaten Bandung H. Dadang Suryana, S.IP: Satgas PPR-PBG-PB Harus Berkelanjutan

“Dari Bogor untuk Indonesia, mari kita kobarkan semangat Merah Putih. Jangan biarkan tradisi ini padam, karena di sinilah kita belajar bahwa perbedaan bukan alasan untuk terpecah,” serunya, disambut tepuk tangan meriah.

Rute kirab membentang dari Tugu Kujang hingga Pusdikzi. Sepanjang perjalanan, peserta melambaikan bendera, membentuk gelombang merah putih yang memukau.

Di sisi jalan, warga yang tak ikut berjalan memberi dukungan dengan teriakan penyemangat. Anak-anak kecil berusaha meraih bendera raksasa yang diarak, sementara kamera ponsel tak henti-hentinya mengabadikan momen.

Tak hanya warga Bogor, Festival Merah Putih juga memikat pengunjung dari luar kota. Salah satunya Andi (37), yang datang dari Depok bersama istri dan dua anaknya.

“Saya mau anak-anak merasakan langsung bagaimana suasana nasionalisme itu, bukan cuma lihat di TV. Dan ternyata… wow, ini lebih seru dari yang saya bayangkan,” ujarnya sambil tertawa.

Baca Juga :  HPN 2025, H.Dadang Suryana ,S.Ip Berharap Sinergi DPRD dengan Insan Pers Semakin Kuat dalam Mengedukasi Masyarakat

Di balik gemuruh dan sorak-sorai, ada makna mendalam yang melekat pada perayaan ini. Festival Merah Putih telah tumbuh menjadi ruang pertemuan semua kalangan, tanpa memandang usia, latar belakang, atau status sosial. Ketika bendera merah putih berkibar, yang tersisa hanyalah satu identitas: Indonesia.

Setiap langkah dalam kirab adalah pesan yang dikirim dari Bogor ke seluruh negeri: persatuan adalah kekuatan, dan nasionalisme bukan sekadar kata, tapi rasa yang harus dijaga bersama.

Tahun ini, Festival Merah Putih tak hanya merayakan satu dekade perjalanan, tetapi juga mengukuhkan Bogor sebagai kota yang selalu siap berdiri di garda depan menjaga semangat kebangsaan. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *