WARTASATU.CO , GARUT – Ormas Pemuda Pancasila menggeruduk Kantor DPRD Kabupaten Garut. Mereka menggelar aksi sambil melakukan membagikan sembako.
Aksi yang digelar pada Senin (29/11/2021) itu merupakan reaksi atas pernyataan Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang dari fraksi PDI Perjuangan tentang Pemuda Pacasila (PP).
Diketahui, politikus PDIP itu sebelumnya meminta agar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta untuk membubarkan dan tak memperpanjang izin PP.
Berdasarkan pantaun awak media, para anggota PP ini datang dan berkumpul di depan Gedung DPRD sekitar pukul 10.00 WIB.
Sebelumnya mereka melakukan longmarch terlebih dahulu dari Sekretriat MPC.PP Garut jalan Guntursari Ciawitali dan titik kumpul di SOR Caiateul.
Tampak anggota PP yang ada sekitar ratusan orang. Mereka datang dengan berbagai atribut seperti bendera logo PP hingga spanduk-spanduk bertuliskan nada protes dan tuntutan agar Junimart meminta maaf.
Aksi massa tersebut berlangsung kondusif serta mendapatkan pengawalan dan pengawasan polisi, TNI, serta Satpol Pamong Praja.
Ada yang unik, disepanjang perjalanan menuju gedung DPRD, Ormas Pemuda pancasila membagikan sembako pada para pedagang, pengemis, pemulung dan para petugas kebersihan di barengi lantunan sholawat melalui pengeras suara.
“Unjuk rasa ini disamping menyuarakan aspirasi kami memperjuangkan marwah pemuda pancasila juga melakukan aksi sosial yang bermanfaat bagi masyarakat yaitu bagi-bagi sembako,” ungkap Agil Sahrizal Sekretaris MPC PP Garut disela-sela pembagian sembako.
Agil menegaskan pemuda pancasila tidak ada masalah dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dimanapun.
“Kami selalu berdampingan dalam segala bentuk kegiatan termasuk kegiatan bhakti sosial. Jadi kami tidak ada masalah dengan partai, hanya kebetulan Junimart kader PDI-P ,” terangnya.
Hal ini dibenarkan Iyep Latief Mansur Korlap Aksi PP, Junimart sebagai oknum PDIP yang telah menodai marwah pemuda pancasila. Dengan Partainya, kata Iyep, biasa saja tidak ada masyalah.
“Kami heran padahal Junimart adalah anggota DPR yang mempunyai aturan etika dan atitude, tapi kok kenapa perkataannya begitu seakan ngak punya etika,” ujarnya.
Menurut dia, seharusnya wakil rakyat dalam posisi netral, tapi malah keluar kata-kata membubarkan Pemuda Pancasila.
Iyep menilai pernyataan Junimart Girsang dapat menyebabkan konflik di masyarakat.
“Tidak memperhatikan hal-hal yang kira-kira berpengaruh terhadap konflik di masyarakat,” ujar Iyep.
“Kami menuntut Anggota DPR RI Junimart Girsang meminta maaf secara langsung (live) di media kepada Pemuda Pancasila,” imbuhnya.
Menyikapi aspirasi itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD Garut, Yudha Puja Turnawanmemberikan respons positif dan berjanji menyampaikannya kepada Pimpinan Pusat PDIP.
“Setelah mendengarkan pandangan dari kang Iyep, Dinar, Agil, Cacan dan Kang Aris perwakilan dari PP. Saya dapat menyimpulkan ada benang merah yaitu permintaan maaf,” katanya
“Saya sepakat dan akan mengajukan secara tertulis ke DPP, ini kan budaya timur, bagaimana supaya pak Junimar ketemu langsung dengan Ketum PP pak Yapto,” imbuhnya.
Menurut Yudha, kalau permohonan maaf secara langsung dari hati ke hati insya Alloh akan cair. Soalnya, Yudha menilai, kalau permohonan maaf lewat media kurang pas.
“Budaya timur menganjurkan kita untuk silaturahmi langsung,” ujarnya.
Massa setelah melakukan demo lakukan bersih-bersih sampah di depan gedung DPRD Garut, dan massa langsung bergerak ke Sukawening dan Karangtengah untuk membantu membersihkan puing-puing bekas banjir bandang.
(Tadz)