WARTASATU.CO, GARUT – Pemuda Kabupaten Garut merasa aneh terhadap pandangan umum Fraksi PKS yang menyampaikan pandangannya atas kondisi kepemudaan di Kabupaten Garut.
Hal ini dapat dibaca dari pernyataan F PKS DPRD Kabupaten Garut yang menyampaikan bahwa selama ini arah dan kebijakan organisasi kepemudaan di setir kaum tua yang berada di luar struktur organisasi kepemudaan.
Statement tersebut mendapatkan sorotan dari ketua DPD KNPI Kabupaten Garut sebagai wadah bernaung Organisasi Kepemudaan
“Kami merasa dikotomi kaum muda dan tua hari ini sudah tidak relevan, apalagi mengingat bahwa kita pemuda di Kabupaten Garut ini menganut adab ketimuran,” kata Okke M Hadits, Selasa (29/6/2021).
Yang mana, lanjut ketua DPD KNPI Garut, sebelum mengambil sesuatu langkah, sebagai anak muda memohon restu dan pandangan dari orang tua merupakan sebuah keharusan. Tetapi tentu hal ini tidak bisa di samakan dengan apa yang disampaikan Fraksi PKS, bahwa kita kaum muda di “setir“.
Terkait kelompok muda – tua, menurut Okke, tidaklah terlalu prinsipil untuk diperdebatkan, apalagi sampai mengkerdilkan kelompok muda.
“Seolah-olah kami yang disebut kelompok muda tidak punya kemandirian berfikir dan bersikap, sehingga dianggap dalam “setiran” kelompok tua,” ungkapnya.
Akan tetapi, bagi kami hari ini, yang paling penting adalah sepak terjang dan keberpihakan politik,” imbuhnya.
Okke mengusulkan agar pendikotomiannya kalaupun mau adalah ubah “pro-pemuda versus anti-pemuda”
Dikotomi antara “pro-pemuda versus anti-pemuda”, lanjut Okke, mesti ditinjau dari sejauh mana keberpihakan para orang tua – orang tua, baik yang didalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan terhadap pembangunan kepemudaan yang ada di Kabupaten Garut.
Dan dari aspek moril (restu, nasihat dan semangat), maupun materil (aturan, anggaran, sarana dan prasarana), sehingga sambung Okke, cita – cita Indonesia emas 2045 dan dalam rangka melewati bonus demografi 2030 itu mampu dilalui oleh pemuda Garut dengan mudah.
“Bukan malah seperti hari ini, alih – alih mendorong sesuatu hal yang sifatnya substansial, tetapi malah melempar issue yang belum tentu benar adanya,” ujarnya.
Diakhir Okke meminta pada fraksi PKS secara “jantan” membuktikan isi dari pandangan umum fraksi, karena sudah berhubungan dengan marwah tiap – tiap organisasi kepemudaan. (Tadz)