WARTASATU.CO , GARUT – Sehari setelah kepala desa Cigadog Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut berinisial PM, marak diberitakan akan ditahan pihak Kepolisian Resort (Polres) Garut, terkait kasus asusila yang menjeratnya, atas laporan korban dan keluarganya.
Hari Ini 24/11/2020, ratusan masyarakat desa Cigadog mendatangi kantor desa Cigadog, guna mempertanyakan kebenaran akan informasi yang mereka terima dari berbagai media sosial, maupun media massa lainnya.
Selain mempertanyakan informasi terkait kebenaran Kadesnya ditahan Polres Garut, masyarakat yang di dominasi ibu-ibu ini, nampak tak terima jika kepala desanya ditahan oleh pihak kepolisian.
Masyarakat mengaku mengenal baik kepala desa Cigadog, yang mereka nilai tak mungkin berbuat yang di sangka kan pihak penyidik kepolisian kepada Kadesnya.
Bahkan, masyarakat menuding adanya pihak tertentu yang ingin menyingkirkan Kades Cigadog jadi Kepala Desa.
Terlebih, masyarakat juga mengaku tahu keseharian pelapor atau korban yang dinilai tak sebaik apa yang diberitakan media massa, yang seolah-olah menjadi korban berinisial PM kades Cigadog.
Aksi spontanitas masyarakat yang menimbulkan kerumunan massa di Desa Cigadog tersebut, sempat di himbau oleh aparat desa agar membubarkan diri, dan mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker dan jaga jarak.
Karena, diantara kerumunan massa tersebut banyak yang tidak mengindahkan memakai masker dan menjaga jarak, apalagi mencuci tangan sesuai himbauan protokol kesehatan.
Namun, permintaan agar membubarkan diri baru di gubris oleh masyarakat, setelah masyarakat menyampaikan aspirasi, pernyataan dan unek-uneknya di depan aparat desa yang di dampingi babinkamtibmas dan babinsa.
Dalam pernyataannya, masyarakat meminta kepolisian untuk memulangkan Kadesnya ke desa nya, dan menjalankan kembali roda pemerintahan desa sebagaimana biasanya.
Masyarakat juga berencana akan melakukan aksi demo besar-besaran ke Polres Garut, jika dalam tiga hari Kades Cigadog masih di tahan Polres Garut.
Saksikan Juga :
Selain meminta memulangkan kades Cigadog, masyarakat juga nampak berang dengan pelapor yang mengaku korban, dan akan mencari pelapor, untuk mempertanggung jawabkan tuduhannya kepada Kades Cigadog, yang dianggap mengada-ada.
Masyarakat juga meminta aparat desa, agar menutup kantor desa dan tidak membuka pelayanan, jika kades berinisial PM masih tidak kembali bekerja di desa Cigadog. (Ra)