Warta Satu — Ada aturan baru buat kamu para peserta BPJS Kesehatan. Mulai tahun ini, setiap pengguna diwajibkan untuk melakukan pengisian screening kesehatan lewat aplikasi Mobile JKN.
Kebijakan ini dikeluarkan langsung oleh BPJS Kesehatan dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan sekaligus mempermudah pemantauan kondisi kesehatan masyarakat.
Buat yang belum familiar, screening ini semacam kuesioner kesehatan yang berisi pertanyaan terkait gaya hidup, riwayat penyakit, dan kondisi tubuh terkini.
Hasilnya bakal dianalisis untuk memberikan rekomendasi medis dasar, termasuk langkah pencegahan yang sesuai dengan kondisi masing-masing peserta.
Kenapa Harus Screening?
Menurut keterangan resmi BPJS Kesehatan, program screening ini penting banget karena bisa mendeteksi risiko penyakit lebih dini. Jadi, nggak perlu nunggu sakit dulu baru ke rumah sakit.
Lewat data yang terkumpul, BPJS juga bisa memetakan tren kesehatan masyarakat Indonesia secara lebih akurat.
“Dengan adanya screening kesehatan, peserta bisa lebih aware sama kondisi tubuhnya. Selain itu, program ini membantu kami menyusun strategi pencegahan penyakit agar layanan BPJS lebih optimal,” ujar salah satu pejabat BPJS Kesehatan.
Cara Isi Screening di Mobile JKN
Tenang, caranya nggak ribet kok. Cukup download atau update aplikasi Mobile JKN di smartphone, login pakai akun yang sudah terdaftar, lalu pilih menu Screening Riwayat Kesehatan.
Isi semua pertanyaan dengan jujur dan lengkap, mulai dari kebiasaan olahraga, pola makan, sampai riwayat penyakit keluarga.
Hasilnya langsung bisa dilihat di aplikasi, lengkap dengan rekomendasi kesehatan yang bisa jadi panduan awal.
Kalau ternyata ada indikasi risiko penyakit tertentu, peserta akan diarahkan untuk segera konsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat.
Dampak Positif Buat Peserta
Bagi peserta BPJS, kebijakan ini jelas memberi keuntungan jangka panjang. Pertama, peserta jadi lebih peduli dengan kesehatan sendiri.
Kedua, potensi penyakit bisa terdeteksi lebih cepat, sehingga biaya pengobatan bisa ditekan. Ketiga, layanan kesehatan jadi lebih tepat sasaran karena dokter punya data yang lebih lengkap.
Bagi pemerintah, screening massal ini membantu mengurangi beban biaya kesehatan nasional. Soalnya, kalau penyakit bisa dicegah sejak dini, jumlah pasien dengan kondisi kronis otomatis berkurang.
Tantangan di Lapangan
Meski terdengar simpel, kebijakan ini juga punya tantangan. Nggak semua peserta BPJS terbiasa menggunakan aplikasi digital, terutama kalangan lansia dan masyarakat di daerah dengan akses internet terbatas.
Karena itu, BPJS Kesehatan gencar melakukan sosialisasi lewat faskes, puskesmas, hingga posyandu.
“Harapan kami, semua peserta bisa ikut serta tanpa terkendala teknologi. Untuk itu kami juga siapkan layanan bantuan di faskes agar mereka yang kesulitan tetap bisa mengisi screening,” tambah pihak BPJS.
Dengan adanya aturan baru ini, BPJS Kesehatan jelas ingin menggeser paradigma dari kuratif (mengobati) ke preventif (mencegah). Pesan pentingnya: lebih baik jaga kesehatan sebelum sakit datang.
Jadi, buat kamu pengguna BPJS, jangan males isi screening ya. Anggap aja ini kayak check-up digital yang bisa bikin hidup lebih sehat dan tenang.
Kalau kata anak muda: “Isi screening sekarang, biar masa depan sehat tanpa pusing biaya berobat!”. (***)