WARTASATU.CO , GARUT – Peristiwa sawer duit oleh ketua DPD Nasdem Garut dan sejumlah Bacaleg di halaman gedung KPUD Garut usai Pendaftaran Bacaleg pada Kamis, (11/05) berbunyi panjang. Kini peristiwa tersebut tengah ditangani Bawaslu Garut.
Ahmad Nurul Syahid dari Divisi Hukum Sengketa Bawaslu Garut membenarkan pihaknya meminta klarifikasi Diah. Selain Diah, pihaknya juga memeriksa satu Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) NasDem yang melakukan aksi tebar uang, Senin (22/05/2024).
“Kita lakukan pemanggilan untuk klarifikasi terkait peristiwa 11 Mei 2023 di KPU tentang saweran setelah mendaftarkan bacaleg,” kata anggota Bawaslu Kabupaten Garut Ahmad Nurul Syahid usia memeriksa bacaleg Nasdem di Kantor Bawaslu Garut.
Berdasarkan pengakuan terperiksa, kata Ahmad Nurul Syahid, aksi sawer itu merupakan spontanitas, dan seiring dengan seni dodombaan tidak ada unsur lain seperti untuk merendahkan kewibawaan lembaga penyelenggara pemilu, yakni KPU Garut.
Meski dalam kesempatan tersebut DPD Nasdem meminta maaf ke penyelenggara pemilu dan masyarakat, Bawaslu Garut rencananya akan melakukan rapat pleno dua hari ke depan untuk mengkaji dan memutuskan ada atau tidaknya pelanggaran pidana atau administratif, ungkap Komisioner Bawaslu.
“Pemeriksaan ini hasil dari pleno, hasil investigasi, selanjutnya akan dilakukan pleno lagi untuk menentukan ada pelanggarannya atau tidak, kalau ada pidana pemilu nanti diserahkan prosesnya ke Gakkumdu,” ujarnya.
DPD Nasdem Garut Minta Maaf
Sementara itu, Diah Kurniasari ketua DPD Nasdem Garut meminta maaf atas peristiwa di halaman Kantor KPUD Garut.
Disampaikan Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Garut, Hj Diah Kurniasari yang juga merupakan istri Bupati Garut, didampingi jajarannya, apa yang dilakukan di Kantor KPUD Garut pada 11 Mei 2023 merupakan aksi yang dilakukan secara spontanitas,” Senin(22/5/2023).
“Itu spontanitas, karena tidak ada rencana kami untuk melakukan hal itu, dan saya selaku Ketua DPD NasDem Kabupaten Garut, memohon maaf kepada KPU yang tempat itu (Halaman KPUD) kami pakai untuk kejadian itu,” ujar Diah Kurniasari.
Diah menjelaskan, pendaftaran ke KPUD Garut kala itu, ia bersama rombongan kader Parpol NasDem sengaja membawa kesenian Raja Dogar (Dodombaan).
“Awalnya itu kami jalan kaki membawa Si Raja Dogar dari Art Center, tadinya saya akan naik, tapi karena hujan jadi diurungkan, nah setelah selesai Penyerahan berkas pendaftaran setelah hujan reda kebetulan Bacaleg kami yang duluan, setelah itu kader-kader menyuruh saya naik,” jelasnya.
Aksi saweran yang dilakukan itu, sambung Diah, merupakan bentuk apresiasi dirinya kepada kader, dan itupun dilakukan secara spontanitas kepada para kadernya yang menunggu sambil hujan-hujanan.
“Kita ikuti proses, karena itu merupakan spontanitas, kita lihat Bawaslu akan memberikan kami apa, dan tentunya kita akan terima apapun keputusan Bawaslu,” katanya.