Wartasatu – Siapa bilang semua uang kertas nominal Rp50 ribu itu biasa aja? Baru-baru ini, seorang YouTuber dengan channel @S Fedrian bikin heboh netizen setelah menunjukkan uang kertas yang bukan hanya antik, tapi juga berpotensi jadi barang kolektor bernilai tinggi.
Dalam videonya yang viral di kalangan komunitas numismatik, Fedrian memperlihatkan selembar uang kertas Rp50.000 yang tampak normal sekilas — sampai kamu lihat serial numbernya. Dan di situlah letak keanehannya.
Ada Apa dengan Nomor Seri?
Normalnya, setiap uang kertas yang dicetak Bank Indonesia (BI) memiliki dua lokasi nomor seri: satu di pojok kanan atas, dan satu lagi di pojok kiri bawah.
Nomor seri ini terdiri dari tiga huruf awalan (prefix) dan enam angka unik, fungsinya buat identifikasi resmi sekaligus keamanan.
Tapi di uang yang dipegang S Fedrian, letak nomor serinya melenceng total dari standar. Bukan di pojok kiri bawah, tapi justru ada di bagian tengah lembaran. Gak cuma itu, kode tiga huruf di kedua nomor seri yang tertera juga berbeda!
“Ini yang disebut sebagai missmatch serial number. Ini bukan uang palsu, ya. Ini uang asli dari Bank Indonesia, tapi ada cacat cetak yang sangat langka,” jelas Fedrian dalam kontennya.
Uang Salah Cetak, Cuan Kolektor?
Buat orang awam, mungkin terlihat kayak kesalahan pabrik. Tapi buat para kolektor, ini adalah hidden gem! Istilah kerennya, “error money” alias uang salah cetak dan nilainya bisa berkali-kali lipat dari nominal aslinya kalau dijual di komunitas kolektor.
“Jenis error kayak gini tuh jarang banget muncul. Apalagi kalau kondisinya masih crisp atau belum lusuh. Kalau dijual, bisa tembus harga jutaan rupiah, tergantung kondisi dan keunikan error-nya,” kata Bram Ardiansyah, salah satu kolektor uang kuno dan numismatis asal Bandung.
Fenomena Error MoneyD, ari Cacat Jadi Investasi?
Fenomena uang salah cetak atau “error note” bukan hal baru di dunia numismatik global. Di luar negeri, lembaran dolar AS yang salah cetak pernah dilelang sampai ratusan ribu dolar.
Di Indonesia, tren ini mulai naik seiring tumbuhnya komunitas kolektor muda di TikTok, Instagram, dan YouTube.
Faktor-faktor yang bikin nilai uang salah cetak jadi mahal:
- Letak nomor seri yang aneh
- Nomor seri kembar atau unik (misalnya 123321, 000001, dll.)
- Perbedaan warna tinta
- Uang dicetak dua sisi, tapi satu sisi kosong
- Posisi cetakan yang miring atau tidak simetris
“Yang penting, bisa dibuktikan asli dan bukan hasil editan atau rekayasa,” tambah Bram.
Era Digital Bikin Uang Kuno Makin Viral
Medsos punya andil besar dalam mengangkat nilai uang langka. Banyak kreator konten seperti @S Fedrian yang rutin mengedukasi publik soal potensi investasi dari uang-uang unik.
Bahkan sekarang, ada komunitas jual beli uang kuno dan error money di Facebook, Telegram, dan marketplace online.
“Konten kayak gini ngebuka mata kita bahwa benda sehari-hari kayak uang bisa jadi aset berharga,” tulis netizen di kolom komentar video Fedrian.
Cara Tahu Kalau Uang Kamu Langka
Kalau kamu sekarang langsung pengen bongkar dompet atau celengan, good move! Cek dulu hal-hal ini:
- Lihat nomor seri: Apakah unik, kembar, atau mirip palindrome?
- Cek posisi cetakan: Apakah ada yang melenceng atau tidak simetris?
- Perhatikan warna dan ketajaman cetakannya.
- Bandingkan dua lokasi nomor seri: Apakah ada perbedaan huruf atau angka?
Kalau nemu keanehan, segera foto dengan jelas, simpan uangnya dalam plastik khusus, dan konsultasi ke komunitas kolektor sebelum menjual. Jangan buru-buru dipakai buat beli kopi.
Jangan Remehkan Uang Receh
Di zaman digital kayak sekarang, investasi gak melulu soal saham dan kripto. Kadang, yang bikin kamu cuan justru hal kecil yang kamu anggap receh, seperti uang kertas dengan cacat cetak yang unik.
Kisah @S Fedrian ini jadi bukti nyata bahwa “salah cetak” bukan selalu salah arah, kadang, itu justru jalur rahasia menuju keberuntungan.
Siapa tahu, uang yang selama ini cuma kamu simpan di dompet ternyata punya nilai sejarah dan koleksi yang luar biasa. (***)