Panggung Rakyat Bebenah Garut” Ruang Terbuka untuk Suara, Kritik, dan Harapan Warga

oleh -0 Dilihat
oleh

WartaSatu.co–Panggung Rakyat kembali digelar sebagai bagian dari gerakan rakyat dalam menyikapi perjalanan hampir satu tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Garut. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi dan evaluasi terhadap arah kebijakan pemerintah daerah serta sejauh mana keberpihakan kebijakan tersebut kepada kepentingan masyarakat luas.

Koordinator Panggung Rakyat Bebenah Garut, Dera Hermana,menyampaikan bahwa konsolidasi ke-5 ini merupakan penguatan langkah menuju rencana aksi besar yang akan dilaksanakan pada Februari mendatang. Konsolidasi dilakukan untuk menyatukan sikap, memperkuat barisan,serta memastikan gerakan rakyat tetap terorganisir dan memiliki arah perjuangan yang jelas.

Selama hampir satu tahun masa kepemimpinan berjalan,berbagai persoalan mendasar di Kabupaten Garut dinilai belum tertangani secara serius.Kondisi tersebut mendorong lahirnya ruang-ruang kritik dan pengawasan publik sebagai upaya menjaga agar roda pemerintahan tetap berjalan sesuai amanat rakyat serta tidak melenceng dari nilai keadilan dan keberpihakan sosial.

Konsolidasi ke-5 ini dilaksanakan di kawasan Jalan A.Yani Timur,Kabupaten Garut Pemilihan lokasi tersebut dimaksudkan sebagai simbol ruang publik terbuka,tempat masyarakat dapat menyampaikan aspirasi dan kegelisahan secara bebas,terbuka,dan mudah diakses oleh semua kalangan.(Garut 26/12/2026)

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai elemen, mulai dari organisasi kepemudaan (OKP), lembaga swadaya masyarakat (LSM), aktivis pergerakan,tokoh budaya,tokoh agama, hingga masyarakat umum yang menginginkan perubahan nyata di Kabupaten Garut. Seluruh elemen hadir dengan semangat yang sama,yakni menjaga agar arah perjuangan tetap berpihak kepada rakyat kecil.

Dalam forum konsolidasi, peserta menegaskan pentingnya pengawasan kolektif terhadap setiap kebijakan pemerintah daerah,terutama kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan sosial,ekonomi, dan budaya masyarakat. Kritik dan masukan yang disampaikan diposisikan sebagai bentuk tanggung jawab moral warga negara, bukan sekadar sikap penolakan tanpa dasar.

Baca Juga :  Polemik Pengiriman Sampah Dari Kota Bandung, Kepala DLH Garut : Sejak 29 Januari Sudah Dihentikan

Panggung Rakyat juga menegaskan bahwa gerakan ini bukan agenda seremonial semata, melainkan proses berkelanjutan untuk memperkuat jaringan,membangun kesadaran publik, serta menjaga daya kritis masyarakat. Konsolidasi ke-5 menjadi bukti bahwa suara rakyat tidak boleh dipadamkan dan harus terus dirawat melalui ruang dialog yang terbuka dan bermartabat.

Selain sebagai ruang evaluasi,kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas lintas elemen dalam memperjuangkan tata kelola pemerintahan yang transparan, adil,dan berpihak pada masyarakat bawah.Kedepan.

Panggung Rakyat berkomitmen melanjutkan konsolidasi dan gerakan lanjutan sebagai bentuk kontrol sosial yang sehat,agar rakyat Garut tetap menjadi subjek utama pembangunan,bukan sekadar penonton dari kebijakan yang lahir atas nama mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *