, ,

Konfercab XII Muslimat NU Garut 2025, Bupati Syakur Dorong Sinergi Kuat Atasi Kemiskinan dan Isu Kesehatan

oleh -0 Dilihat
oleh

Warta Satu – Pemerintah Kabupaten Garut menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi persoalan sosial yang kian kompleks. Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, saat menghadiri Konferensi Cabang (Konfercab) XII Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Garut Tahun 2025, yang digelar di Pondok Pesantren Al-Huda, Jalan Otista, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Sabtu (27/12/2025).

Dalam suasana yang sarat nilai keagamaan dan kebersamaan, Bupati Garut menekankan bahwa Muslimat NU memiliki posisi strategis sebagai mitra pemerintah, khususnya dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat serta penguatan layanan kesehatan di tingkat akar rumput.

Bupati Abdusy Syakur Amin menilai, organisasi perempuan seperti Muslimat NU memiliki keunggulan karena bersentuhan langsung dengan kehidupan keluarga dan komunitas. Menurutnya, peran ini sangat krusial di tengah berbagai tantangan sosial yang masih dihadapi Kabupaten Garut.

Baca Juga :  MARAG Nyaba ka Lembur Gelar Bakti Sosial untuk Masyarakat Cihurip

“Kehadiran Muslimat NU sangat strategis. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh mitra yang punya kekuatan sosial, kepercayaan masyarakat, dan jaringan sampai ke tingkat paling bawah,” tegas Syakur.

Dalam paparannya, Bupati Garut mengungkapkan data penting terkait kondisi ekonomi masyarakat. Ia menyebutkan bahwa saat ini terdapat sekitar 317 ribu jiwa warga Garut yang berada dalam kategori Desil 1, yakni kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan paling rendah.

“Desil 1 itu yang paling rendah. Orang bisa dikategorikan Desil 1 kalau, pertama, tidak punya aset, tidak punya rumah. Kedua, kalaupun punya rumah, kondisinya tidak layak huni. Ketiga, tidak punya akses sanitasi. Kepala rumah tangganya pendidikannya kadang-kadang tidak lulus SD,” jelasnya.

Data tersebut, menurut Syakur, menjadi alarm serius bagi semua pihak untuk bergerak bersama, bukan hanya mengandalkan intervensi pemerintah semata.

Lebih lanjut, Bupati Garut menyampaikan bahwa jika dihitung dari Desil 1 hingga Desil 5, maka terdapat sekitar 1,8 juta warga Kabupaten Garut yang masih membutuhkan perhatian dan bantuan sosial akibat kondisi ekonomi yang belum stabil.

“Dan tidak mungkin hanya pemerintah yang bekerja sendiri. Pemerintah perlu partner-partner yang memiliki kemampuan, jaringan, dan kepedulian untuk bisa bekerja sama,” ungkapnya.

Ia menegaskan, organisasi kemasyarakatan seperti Muslimat NU memiliki potensi besar untuk menjadi jembatan antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan riil masyarakat.

Baca Juga :  Pemkab Garut Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana, Fokus Pemulihan Infrastruktur Mendesak

Sebagai langkah konkret, Bupati Garut meminta kepengurusan Muslimat NU yang baru hasil Konfercab untuk lebih mengintensifkan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Garut. Ia bahkan berkomitmen untuk menginstruksikan seluruh perangkat daerah agar membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya.

“Saya berharap ke depan, pengurus yang baru ini bisa lebih intens lagi komunikasinya dengan kami. Saya akan arahkan dinas-dinas terkait untuk langsung bersinergi dengan Muslimat NU,” tambah Syakur.

Kolaborasi tersebut diharapkan melahirkan program-program pemberdayaan yang tepat sasaran dan berkelanjutan, terutama bagi masyarakat lapisan bawah.

Tak hanya soal ekonomi, Bupati Garut juga menitipkan pesan penting terkait isu kesehatan, khususnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Meski tren AKB mulai menunjukkan penurunan, Syakur menilai upaya edukasi harus terus diperkuat.

Ia berharap Muslimat NU dapat berperan aktif dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama ibu-ibu, tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan persalinan di fasilitas kesehatan.

“Tugas kita bersama adalah bagaimana mendidik masyarakat. Kalau hamil, ajak ke bidan, ke puskesmas. Suruh daftar, nanti dikasih BPJS. Melahirkan bisa gratis, diperiksa semuanya,” jelasnya.

Baca Juga :  Panggung Rakyat Bebenah Garut Siap Turun ke Jalan, Dua Tuntutan Utama Siap Ditegaskan

Menurutnya, pendekatan berbasis komunitas yang dilakukan oleh Muslimat NU akan jauh lebih efektif karena dibangun atas dasar kepercayaan dan kedekatan emosional.

Menutup arahannya, Bupati Abdusy Syakur Amin berharap kepengurusan baru Muslimat NU Kabupaten Garut mampu terus menunjukkan eksistensinya melalui aksi nyata, bukan hanya kegiatan seremonial.

“Saya berharap Muslimat NU terus hadir di tengah masyarakat, menyentuh langsung kebutuhan warga bawah, dan menjadi bagian dari solusi atas persoalan-persoalan sosial di Garut,” pungkasnya.

Konfercab XII Muslimat NU Garut 2025 pun menjadi momentum penting untuk memperkuat peran perempuan dalam pembangunan daerah, menggabungkan nilai keagamaan, kepedulian sosial, dan kolaborasi strategis demi Garut yang lebih sejahtera dan berdaya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *