Warta Satu – Bukan karena konser musik viral atau aksi demo jalanan, keramaian di Jalan Bank No. 34 Garut sore itu bikin banyak orang berhenti sejenak dan bertanya-tanya,“Ada apa, sih?” Jawabannya bukan drama, melainkan: Wizzmie!
Yap, kedai mie kekinian yang satu ini sukses bikin geger warga lokal sampai luar daerah karena racikan mie-nya yang unik, pedas, creamy, dan tampil dengan vibe modern yang “Gen Z banget”.
Suasana heboh itu bukan karena masalah, tapi karena rasa. Kedai ini secara harfiah “dikeroyok” pelanggan dari berbagai kalangan, dari anak sekolah, mahasiswa, pekerja kantoran, sampai keluarga muda yang doyan kulineran.
Mie, Vibes, dan Antrean Panjang: Kombinasi yang Viral Banget
Dari luar, Wizzmie memang sudah mencuri perhatian dengan desain fasad industrial-modern yang colorful dan catchy. Masuk ke dalam, lo bakal disambut dengan suasana ala street-café Korea yang cozy tapi tetap edgy.
Tapi yang bikin antrean panjang bukan cuma tempatnya, melainkan karena satu kata: Mienya parah enaknya.
Menu andalan seperti Mie Goyang dengan level pedas dari 1 sampai 5 siap mengguncang lidah, atau Mie Manja dengan creamy cheese dan lava egg yang meleleh sempurna di atas mie hangat, bikin semua orang auto ambil HP buat story-in.
“Awalnya liat di TikTok, terus ngiler. Ternyata rasanya lebih nendang dari ekspektasi! Gue sampe repeat order dua kali,” kata Dwi (20), mahasiswa dari Tarogong yang bela-belain naik motor 40 menit demi nyobain langsung.
Wizzmie: Dari Reels ke Real Life
Di era digital ini, makanan nggak cuma soal rasa, tapi juga visual dan experience. Wizzmie paham banget strategi itu. Plating-nya estetik banget, bahkan mie-nya punya warna-warna yang nggak biasa, ada yang pink pastel, hitam legam, sampai ungu lavender.
Topping-nya juga niat: ada crispy chicken wings, melted cheese, hingga beef slice tipis yang disusun kayak sushi. Belum lagi menu minuman mereka yang dikasih nama-nama lucu seperti Es Gelato atau Genk Frappe yang sukses bikin senyum-senyum sebelum seruput.
Jadi Magnet Ekonomi Kreatif Lokal
Fenomena Wizzmie nggak cuma bikin perut kenyang, tapi juga menggairahkan ekonomi lokal. Banyak UMKM sekitar yang kecipratan berkah karena ramainya pengunjung, mulai dari tukang parkir, penjaja minuman pinggir jalan, hingga jasa cetak stiker yang dibutuhkan untuk promo Wizzmie.
“Sejak adanya Wizzmie Garut, sekarang bisa 500 lebih motor terparkir di sini,” ujar Ujang, petugas parkir setempat yang merasakan langsung dampak positif kedai ini.
Rencana Besar: Dari Garut ke Indonesia?
Kabarnya, Wizzmie nggak mau berhenti di satu titik aja. Mereka punya mimpi untuk ekspansi ke kota-kota lain dengan konsep yang tetap playful, tapi tetap affordable dan ramah keluarga.
“Kami ingin menjadikan Wizzmie bukan hanya tempat makan, tapi tempat nongkrong, kumpul komunitas, bahkan tempat tumbuhnya ide-ide kreatif anak muda,” ujar Rudi Permana salah satu founder Wizzmie, saat diwawancarai.
Hype yang Nggak Kaleng-Kaleng
Di tengah persaingan kuliner yang semakin gila, Wizzmie muncul sebagai oase yang menyegarkan. Mereka bukan cuma menjual mie, tapi juga pengalaman, gaya, dan cerita yang bisa dibawa pulang, atau diunggah ke Instagram.
Dan jelas, ini bukan sekadar tren musiman. Kalau mereka konsisten menjaga kualitas dan terus berinovasi, bukan nggak mungkin Wizzmie bakal jadi ikon kuliner Garut yang dikenal se-Indonesia.
So, buat kamu yang belum cobain—pertanyaannya bukan “Mau makan di mana hari ini?” tapi “Level berani kamu di Mie Goyang, sampai mana?” (***)