Bupati Syakur Tekankan Peran Keluarga Tangkal Radikalisme dan Rawat Toleransi

oleh -0 Dilihat
oleh

Warta Satu – Suasana penuh sukacita dan kebersamaan menyelimuti Perayaan Sukacita Natal yang diselenggarakan Forum Kerjasama Kristiani Garut (FKKG) di Gereja Katolik, Jalan Bank, Kecamatan Garut Kota, Jumat (26/12/2025).

Momentum Natal ini tak hanya menjadi perayaan iman, tetapi juga ruang refleksi bersama tentang pentingnya menjaga persatuan, toleransi, dan ketahanan keluarga di tengah tantangan zaman.

Hadir langsung dalam kegiatan tersebut, Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyampaikan pesan kuat tentang peran keluarga sebagai benteng utama dalam membentuk karakter generasi muda, khususnya dalam menghadapi ancaman radikalisme dan intoleransi yang belakangan masih menjadi isu nasional.

Baca Juga :  Rapat Paripurna Riuh, Saat Pimpinan Sidang Umumkan Hasil Penetapan Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Garut Terpilih

Dalam sambutannya, Bupati Garut menegaskan bahwa pendidikan nilai tidak cukup hanya dibebankan kepada sekolah atau negara. Menurutnya, keluarga adalah ruang pertama dan paling menentukan dalam menanamkan nilai kasih sayang, keberagaman, dan sikap saling menghormati.

Mengaitkan dengan peringatan Hari Ibu yang baru saja dilalui, Syakur mengajak seluruh orang tua, khususnya para ibu, untuk lebih aktif mendidik anak-anak dengan nilai kemanusiaan sejak usia dini.

“Keanekaragaman bukan untuk dipertentangkan. Keanekaragaman itu justru untuk kita nikmati sebagai kehidupan yang saling melengkapi, saling menyempurnakan,” ujar Abdusy Syakur Amin di hadapan jemaat.

Bupati Garut juga menyinggung keprihatinannya terhadap berbagai fenomena radikalisme yang masih muncul di tengah masyarakat. Ia menilai kondisi ini harus menjadi alarm bersama, bukan untuk menimbulkan ketakutan, melainkan kesadaran kolektif akan pentingnya pendidikan berbasis kasih dan toleransi.

“Kita semua harus mendidik putra-putri kita dengan penuh kasih dan sayang. Biasakan mereka sejak dini belajar tentang toleransi. Bahwa keanekaragaman itu adalah anugerah untuk kita semua,” tambahnya.

Menurut Syakur, jika nilai-nilai toleransi sudah tertanam kuat dari rumah, maka generasi muda akan tumbuh menjadi pribadi yang terbuka, berempati, dan tidak mudah terpengaruh paham ekstrem.

Baca Juga :  Tahun Ini Bupati Bandung Segera Perbaiki Jalan Lintas Antar Kabupaten Sepanjang 27 Km, Dalam Tiga Tahun 1.500 Km Jalan Sudah Mulus

Sementara itu, Ketua FKKG Garut, Welman Butar-Butar, menjelaskan bahwa tema Natal tahun ini, “Allah Hadir Untuk Menyelamatkan Keluarga”, dipilih dengan pertimbangan mendalam. Tema tersebut menjadi refleksi iman sekaligus kepedulian sosial di tengah berbagai musibah yang menimpa bangsa.

Ia menyinggung situasi keprihatinan nasional akibat bencana alam di Aceh, Sumatera Barat, dan Tapanuli Raya (Sumatera Utara) yang mengundang empati semua pihak.

“Sebagaimana tema Natal kita tahun ini, Allah hadir untuk menyelamatkan keluarga. Mereka yang terdampak bencana adalah bagian dari keluarga kita. Maka kita pun terpanggil untuk ikut menyelamatkan dan menguatkan mereka,” ungkap Welman.

Lebih jauh, Welman menegaskan kesiapan umat Kristiani dan Katolik di Kabupaten Garut untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam berbagai program pembangunan sosial. Ia menyebut, gereja memiliki potensi besar melalui fasilitas kesehatan dan pendidikan yang selama ini telah berjalan dan dapat terus dikembangkan.

“Kami memiliki fasilitas kesehatan dan pendidikan. Ini bisa kita optimalkan untuk mendukung target pemerintah, khususnya dalam menekan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, kolaborasi lintas iman seperti ini merupakan bentuk nyata kontribusi umat beragama dalam membangun daerah yang inklusif dan berkeadilan.

Pesan senada disampaikan Pastor Romo Wilfred Haripahlwan Angkasa. Ia mengingatkan bahwa keluarga adalah tempat pertama di mana nilai etika, moral, dan keimanan diwariskan dari generasi ke generasi.

Baca Juga :  Meriahnya HUT RI ke-80 di Pandawa Food Center, Guyub, dan Bikin Haru

“Keluarga adalah sekolah pertama. Maka marilah kita bersama-sama, dengan iman, dengan kekuatan benteng ketakwaan dan benteng moral, kita jaga keluarga kita bersama-sama,” tutur Romo Wilfred.

Ia menekankan bahwa keluarga yang kuat secara spiritual dan moral akan melahirkan masyarakat yang damai dan saling menghargai perbedaan.

Perayaan Sukacita Natal FKKG Garut 2025 berlangsung dengan khidmat dan penuh kehangatan. Acara ini dihadiri oleh para pendeta dari berbagai denominasi gereja yang tergabung dalam FKKG, tokoh masyarakat, serta jemaat dari berbagai wilayah di Kabupaten Garut.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama untuk kedamaian Kabupaten Garut, keselamatan para korban bencana alam, serta persatuan dan masa depan bangsa Indonesia.

Perayaan ini menjadi bukti bahwa nilai toleransi, kasih, dan persaudaraan lintas iman terus hidup dan tumbuh di Garut, menjadi fondasi penting untuk menjaga harmoni di tengah keberagaman. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *