Warta Satu — Ngomongin soal tumbuh kembang anak emang nggak ada habisnya. Salah satu topik yang sering bikin orang tua penasaran adalah soal protein hewani alias prohe.
Dari daging ayam, sapi, ikan, telur, sampai susu, semuanya disebut penting buat si kecil. Tapi, ternyata beda jenis prohe, beda juga manfaatnya. Jadi, mana sih yang paling oke buat mendukung pertumbuhan buah hati?
Protein Hewani Itu Apa, Sih?
Protein hewani (prohe) adalah sumber protein yang berasal dari hewan. Buat anak-anak, prohe penting banget karena mengandung asam amino esensial yang nggak bisa diproduksi tubuh sendiri.
Nah, asam amino ini yang jadi “bahan bakar” utama buat pertumbuhan otot, perkembangan otak, sampai daya tahan tubuh si kecil.
Beda Jenis Prohe, Beda Manfaatnya
Menurut dr. Indah Pratiwi, Sp.A, dokter spesialis anak di Bandung, tiap jenis protein hewani punya keunggulan masing-masing:
Telur 🥚
Kaya protein berkualitas tinggi dan kolin, bagus banget buat perkembangan otak anak.
- Ikan
Mengandung omega-3 (DHA & EPA) yang penting buat kecerdasan dan kesehatan jantung. - Daging sapi
Sumber zat besi heme yang mudah diserap tubuh, bantu mencegah anemia. - Ayam
Dagingnya empuk, kaya protein, rendah lemak, cocok buat anak yang lagi belajar makan. - Susu dan produk olahannya
Mengandung kalsium tinggi, penting banget buat pertumbuhan tulang dan gigi.
“Nggak ada satu jenis protein hewani yang paling sempurna. Kuncinya ada di variasi. Semakin beragam, semakin lengkap kebutuhan gizi anak terpenuhi,” jelas dr. Indah.
Apa Jadinya Kalau Kurang Prohe?
Kalau asupan protein hewani anak minim, risikonya bisa cukup serius. Dari berat badan susah naik, anak gampang sakit, sampai gangguan perkembangan otak.
Bahkan dalam jangka panjang, kekurangan protein bisa memicu stunting.
Makanya, ahli gizi selalu menekankan pentingnya prohe dalam menu harian anak, terutama di usia emas pertumbuhan (0–5 tahun).
Tips Buat Orang Tua: Jangan Ribet, Yang Penting Seimbang
Nggak perlu pusing harus kasih daging sapi mahal tiap hari. Yang penting, orang tua bisa mix and match jenis prohe sesuai kondisi dan selera anak.
Misalnya, pagi kasih telur, siang ada ikan atau ayam, malam bisa susu hangat. Sesekali daging merah juga oke, asal nggak berlebihan.
“Yang terpenting bukan mahal atau murahnya, tapi konsistensi memberikan asupan protein hewani dalam menu harian anak,” tambah dr. Indah.
Jadi, Mana yang Terbaik?
Jawabannya: semua baik, asal seimbang dan bervariasi. Anak butuh semua jenis prohe, bukan cuma satu. Jadi, makin kreatif orang tua menyajikan menu, makin kaya gizi yang diserap si kecil.
Di tengah gempuran tren makanan instan dan jajanan kekinian, orang tua harus lebih peka memilih asupan buat buah hati. Protein hewani tetap jadi “pemain inti” yang nggak boleh ditinggalkan.
Karena pada akhirnya, isi piring si kecil hari ini adalah investasi kesehatan dan kecerdasannya di masa depan. (***)